Kader Puskesmas di Riau Diinstruksikan Sosialisasi Cegah DBD

21 Oktober 2022
Kadiskes Riau, Zainal Arifin

Kadiskes Riau, Zainal Arifin

RIAU1.COM - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin menginstruksikan kepada seluruh tenaga kesehatan di Puskemas agar bisa turun langsung ke lapangan. Kader Puskesmas diminta untuk mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Saya minta kader di Puskesmas turun ke tengah masyarakat dan secara masif menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana mencegah penyakit demam berdarah ini dengan menerapkan 3M plus dan kader Jumantik," kata Zainal, Kamis (20/10). 

Zainal menegaskan, agar kasus DBD tidak terus bertambah, kata Zainal, setiap rumah harus ada juru pemantau jentik atau Jumantik. Mereka adalah anggota keluarga di masing-masing rumah.

"Mulai dari kamar mandi tempat bersarang. Karena kalau tiga hari sekali kita kuras dan bersihkan, itu pasti tidak ada telur, kalau tidak ada telur tidak ada jentik, dan kalau tak ada jentik pasti tak ada nyamuk. Jadi 3 M itu yang harus digiatkan," katanya.

Zainal mengungkapkan, dari 12 kabupaten kota di Riau, kasus DBD di Kota Pekanbaru menjadi daerah paling mengkhawatirkan. Sebab kasus Demam berdarah terbanyak di Ruau ditemukan di Pekanbaru. 

"Se Riau memang di Kota Pekanbaru paling tinggi. Kita akan koordinasi dengan Kadiskes Pekanbaru," katanya.

Data terbaru yang dirangkum Diskes Riau dari kabupaten kota, hingga saat ini sudah terjadi 1.671 kasus DBD yang menyerang warga Riau sepanjang tahun.

Zainal meminta jajaran Dinas Kesehatan kabupaten kota dan masyarakat untuk mewaspadai puncak dari kasus demam berdarah dengue di Riau.

"Prediksi kita bulan November akan terjadi puncaknya, dan akan terus naik keatas," sebut Zainal.*