Universitas Lancang Kuning/Net
RIAU1.COM - Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, resmi memulai pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) tahun 2022, Unilak menerima 2.500 mahasiswa.
Rektor Dr Junaidi merasa bangga lantaran bisa menyambut mahasiswa baru. Di antara ribuan mahasiswa baru juga ada mahasiswa berkebutuhan khusus/disabilitas.
"Di tahun ini ada 14 mahasiswa kita dari kawan-kawan penyandang disablitas. Mereka kuliah di beberapa fakultas di Unilak, ada yang di Fakultas Ekonomi Bisnis, ada yang di Fadiksi dan di Fasilkom," kata Junaidi, dalam pesan tertulis, Sabtu (1/10/2022)
Dijelaskan dia, melalui PKKMB itu, pihaknya ingin tegaskan, bahwa Unilak resmi mengukuhkan diri menuju kampus ramah disabilitas di Riau.
Ia menegaskan, bahwa prinsip Education For All menjadi dasar Unilak menerima mahasiswa baru disabilitas. Pendidikan untuk semua merupakan hak setiap warga negara karena diatur dalam UUD.
"Saya teringat saat kuliah dulu menjadi bagian dari relawan disabilitas, membantu mahasiswa-mahasiswa berkebutuhan khusus. Unilak telah menerima mahasiswa disabilitas. Di tahun ini jumlahnya bertambah, ada 14 orang," katanya.
Rektor Junaidi mengajak untuk seluruh mahasiswa di Unilak bisa membantu dan bergaul dengan ramah, belajar bersama dengan mahasiswa disabilitas, bersama-sama untuk mewujudkan mimpi menjadi orang sukses.
"Ini bentuk penghargaan kami kepada siswa disabilitas. Selama ini ketika mereka tamat dari sekolah luar biasa mereka itu tidak bisa melanjutkan kuliah (khusus di Riau).
Disampaikan dia, Unilak membuka peluang bagi mahasiswa disabilitas untuk mengambil jurusan bisnis digital.
"Karena kami ingin mengeksplorasi kemampuan mereka [mahasiswa disabilitas]. Mereka punya potensi untuk menggunakan teknologi teknologi digital saat ini," ujarnya.
Dalam proses kuliah pembelajaran, kata Junaidi, mahasiswa disabilitas sengaja digabungkan dengan mahasiswa umum.
Pihaknya menerapkan pendekatan inklusi, artinya berbaur dengan mahasiswa biasa. Dalam mendukung itu, pihak Unilak menyediakan pendamping yang menggunakan bahasa isyarat untuk memudahkan mahasiswa disabilitas memahami materi yang diberikan oleh dosen.
“Secara resmi perdana tahun ini kami menerima mahasiswa disabilitas, walaupun kami juga sudah ada alumni dari disabilitas tapi yang secara resmi baru tahun ini kami menerima," tandasnya.*