Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dipastikan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Riau, Tengku Zul Effendi tidak ada masalah.
Data penerima bantuan sosial tersebut adalah warga yang namanya terdaftar sebagai penerima bantuan program Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program sembako/BPNT dan Program Keluarga Harapan atau PKH.
"Jadi tidak benar, kalau ada yang bilang data penerima BLT BBM di Riau bermasalah di kantor pos," kata Zul, Rabu (7/9).
Kemudian Zul mengungkapkan, penyaluran bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak mulai salurkan di Riau pada pekan ini. Penyaluran bantuan langsung tunai ini dilakukan melalui kantor pos. Namun penyalurannya dilakukan secara bertahap.
"Dalam minggu ini mulai disalurkan secara bertahap," ujarnya.
Seperti diketahui, bantuan langsung tunai akibat kenaikan harga BBM ini diberikan kepada penerima selama 4 bulan. Yakni mulai September hingga Desember 2022 mendatang.
Berdasarkan data dari Kementrian Sosial RI, satu orang penerima BLT mendapatkan uang tunai sebesar Rp 150 ribu per bulan. Disalurkan setiap dua bulan. Jadi sekali terima Rp 300 ribu. Disalurkan dua kali salur.
Jumlah penerima bantuan langsung tunai akibat kenaikan harga BBM ini se Indonesia mencapai 20,65 juta jiwa.
"Kalau untuk di Riau, data berapa jumlah penerima itu datanya ada di PT Pos, karena penyalurannya mereka yang melakukan, kalau kita (Dinsos) tugasnya hanya memonitoring saja, kita akan adakan rapat evaluasi sudah berapa persen realisasinya, dan apa kendalanya, itulah yang kita koordinasikan," sebut dia.*