Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau mencatat pada Juli 2022, inflasi Riau tercatat sebesar 0,83% (mtm) atau secara tahunan inflasi 7,04% (yoy). Angka ini lebih tinggi dari target inflasi nasional yang sebesar 3+1% (yoy), dan Riau tercatat sebagai provinsi dengan angka inflasi tertinggi ke empat di Indonesia pada Juli 2022.
Kepala BI Riau, Muhamad Nur mengatakan, apabila ditelaah lebih dalam, tekanan inflasi pada Juli 2022 utamanya bersumber dari kenaikan harga komoditas bahan pangan, yaitu cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, dan bawang merah.
"Kenaikan harga pangan ini disebabkan oleh penurunan hasil panen di wilayah sentra produksi karena pengaruh anomali cuaca dan peningkatan biaya produksi karena mahalnya harga pupuk," kata Nur, Selasa (30/8/2022).
Menurutnya, berkurangnya supply komoditas aneka cabai yang disertai dengan masih tingginya permintaan akan cabai di Riau berdampak pada kenaikan harga cabai yang sangat tinggi.
"Bank Indonesia melalui aplikasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat rata-rata harga cabai merah di Riau pada Juli 2022 mencapai Rp103.000 per kg, dan rata-rata harga cabai rawit mencapai Rp90.700 per kg pada periode yang sama. Harga tersebut merupakan harga yang tertinggi, setidaknya selama 3 tahun terakhir," jelasnya.
Kondisi tersebut semakin mendorong Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Riau untuk segera menyusun atau menyesuaikan formulasi kebijakan yang tepat untuk pengendalian inflasi, termasuk risiko inflasi komoditas cabai, agar kondisi ini tidak terulang lagi di masa mendatang.
Melalui program Gerakan Menanam Cabai di Pekarangan, TPID Provinsi Riau berharap dapat membangun mindset masyarakat umum untuk mencoba bercocok tanam cabai dengan memanfaatkan lahan pekarangan.
Selain itu, lanjut Nur, agar ASN, KWT, dan kelompok masyarakat lain yang menerima bibit cabai tersebut dapat menjadi contoh yang baik bagi warga disekitarnya, bahwa ketergantungan rumah tangga akan komoditas cabai dapat sedikit berkurang dengan menanam sendiri di pekarangan.
"Serta harapan utama kami agar kebutuhan komoditas cabai yang tinggi di akhir tahun nanti dapat sedikit dipenuhi dari Gerakan Tanam Cabai ini," jelasnya.
Upaya TPID Provinsi Riau untuk mengendalikan inflasi cabai tidak berhenti pada program Gerakan Tanam Cabai ini. Sebagai upaya pengendalian inflasi berkelanjutan, TPID provinsi Riau bersama KPw BI Provinsi Riau juga sedang mempersiapkan implementasi program utama lainnya untuk pengendalian inflasi cabai.
"Program tersebut adalah Pemanfaatan Peran BUMDes untuk Budidaya Cabai, yang rencananya akan diresmikan pada awal September 2022 mendatang," tukasnya.*