Wapres Ma'ruf Amin dan Gubri Syamsuar menyaksikan Ekspose Minyak Makan Merah
RIAU1.COM - Hilirisasi produk kelapa sawit dalam rangka meningkatkan daya saing petani sawit rakyat didorong Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar.
Hilirisasi produk sawit tersebut salah satunya adalah Minyak Makan Merah (M3) yang saat ini dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO).
Hal ini disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Gubernur Riau Syamsuar usai menyaksikan secara langsung ekspose teknologi Minya Makan Merah (M3) di Pondok Pesantren Teknologi Riau, Kamis (25/8/2022).
Wapres mengatakan bahwa Pemerintah sudah memutuskan untuk mendorong dibangunnya pabrik-pabrik mini pengolahan sawit terutama didaerah perkebunan rakyat yang memang diluar inti dan plasma.
"Banyak didaerah-daerah tidak terserap buah sawitnya atau bahkan kalau harus menjual jauh kan, pabriknya jauh. Sehingga habis diongkos dan harganyapun tidak terjamin," ujar Wapres.
"Maka salah satu langkahnya adalah membangun dan melibatkan juga pihak swasta termasuk santripreneur," ia menambahkan.
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan bahwa pembangunan pabrik mini dalam upaya hilirisasi produk sawit berupa Minyak Makan Merah (M3) selain memiliki keunggulan dan kaya manfaat, tapi juga memiliki pasar global yang terbuka dengan harga yang dapat bersaing
"Dan pemerintah akan mendorong terus apalagi tenyata Minyak Makan Merah itu punya keunggulan-keunggulan yang ternyata juga pasar globanya besar," ungkapnya.
Sementara itu, Gubri Syamsuar mengatakan bahwa khusus di Provinsi Riau sebagai daerah penghasil sawit, tentunya ingin mendorong pelaku-pelaku usaha terutama petani-petani rakyat untuk mengembang produk Minyak Makan Merah (M3).
Apalagi, lanjut Gubri bahwa Provinsi Riau saat ini memiliki angka stuntingnya mencapai 22 persen, karena itu untuk mengapai target 14 persen di 2024, dirinya mendorong hilirisasi produk Minyak Makan Merah (M3) sebagai upaya pengentasan pravalensi stunting di Indonesia dengan memanfaatkan sifat anti inflamasinya.
"Jadi karena itulah tentunya kami, berkepentingan dengan ini. Kita harapkan tidak hanya 5 pabrik, tapi lebih banyak lebih bagus. Karena apalagi petani rakyat kita cukup luas dan cukup luas di Riau," tutupnya.
Untuk diketahui, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah menemukan terobosan baru dalam memproduksi minyak makan berbasis sawit. Proses yang digunakan merupakan proses sedehana dan masih mempertahankan kualitas nutrisi alami sawit untuk menghasilkan produk multiguna.
Inovasi ini diharapkan dapat diterapkan oleh petani sawit rakyat agar dapat berkontribusi aktif serta mendapatkan keuntungan dari proses hilirisasi yang komprehensif dan bermanfaat.*