Pengembangan BUMDes di Riau, Gubri: Tergantung Kepintaran Kades

23 Juli 2022
Gubernur Riau, Syamsuar

Gubernur Riau, Syamsuar

RIAU1.COM - Kepala desa (kades) se Provinsi Riau untuk dapat membaca peluang dan inovatif dalam menggerakkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan ekonomi desa yang mandiri.

"Jadi sebenarnya ini tergantung pintarnya Kades bagaimana kita melihat peluang yang ada di desa," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar akhir pekan ini.

Gubri menyebutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) mencatat, tahun 2021 sebanyak 1.591 desa di Riau sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), 202 desa di antaranya dinilai telah maju dalam mengembangkan BUMDes.

Selanjutnya, sebanyak 386 atau 24 persen desa di Riau memiliki BUMDes Berkembang, 442 atau 28 persen BUMDes tumbuh, dan 561 atau 35 persen BUMDes dasar.

"Salah satu misi Kades ini bagaimana menggerakkan ekonomi desa sekaligus dari gerakan ekonomi desa dari BUMDes ini bisa juga mendapatkan pendapatan asli desa," ucapnya.

Syamsuar menyebutkan, BUMDes ini perannya sama dengan BUMD dan BUMN. Yakni sama-sama bagaimana tugasnya mengisi kantong-kantong pendapatan negara kalau BUMN, BUMD adalah pendapatan daerah, dan BUMDes untuk menggerakan ekonomi desa. 

Berkenaan dengan kemajuan BUMDes ini, Ia menginginkan agar Kades dapat membina BUMDes dan bekerja cepat untuk kemajuan badan usaha milik desa tersebut.

"Artinya banyak yang bisa kita manfaatkan," ujarnya.

Gubri mengharapkan Kades dapat memanfaatkan peluang pemanfaatan BUMDes supaya nanti masyarakat bisa sejahtera di masa yang akan datang.

Jelasnya, ini hanya soal kemauan, bagaimana Kades memberikan kepercayaan kepada rakyatnya yang berkompeten untuk memajukan sebuah badan usaha.

"Kami tentunya ingin Riau maju, saya ingini kan ada perubahan, jadi karena itulah saya ingin melalui bantuan keuangan ini mudah-mudahan bisa bermanfaat dan kami harapkan banyak desa-desa yang mandiri dan maju sekaligus ya rakyat juga sejahtera," papar dia.

"Jadi kita harus pandai melihat peluang, jadi makanya saya pikir inovasi Kades itu penting," demikian Syamsuar.*