Realisasi Investasi di Riau Triwulan II: Tertinggi di Inhil, Meranti Kosong

23 Juli 2022
Ilustrasi/net

Ilustrasi/net

RIAU1.COM - Realisasi investasi di Riau per triwulan II 2022, mencapai Rp20,72 triliun, yang terdiri dari Penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp12,4 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp8,29 triliun.

"Alhamdulillah, investasi Riau triwulan II mencapai Rp20,72 triliun dengan 789 proyek yang menyerap 19.309 TKI dan 6 TKA," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Helmi, Sabtu (23/7).

Dari 12 kabupaten kota yang ada, kata Helmi, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang tertinggi total kumulatif realisasi investasi PMDN dan PMA-nya.

"Investasi di Inhil mencapai Rp6.410.251.850.000 atau Rp6,4 triliun terdiri dari 64 proyek yang menyerap 2.036 TKI dan 3 TKA. Ini tertinggi di Riau," jelasnya.

Lalu, Dumai Rp3.953.166.230.000 atau Rp3,95 triliun terdiri dari 89 proyek yang menyerap 1.419 TKI dan 1 TKA.

Kemudian, Bengkalis Rp2.539.953.980.000 atau Rp2,5 triliun terdiri dari 42 proyek yang menyerap 2.364 TKI dan 1 TKA.

Selanjutnya, Pelalawan Rp2.429.774.585.000 atau Rp2,4 triliun terdiri dari 44 proyek yang menyerap 470 TKI.

Lalu, Siak Rp1.660.818.745.000 atau Rp1,66 triliun terdiri dari 64 proyek yang menyerap 5.318 TKI.

Kemudian, Kuantan Singingi Rp1.449.240.645.000 atau Rp1,44 triliun terdiri dari 26 proyek yang menyerap 546 TKI.

Selanjutnya, Rokan Hulu Rp988.297.970.000 atau Rp988 miliar terdiri dari 175 proyek yang menyerap 3.980 TKI dan 1 TKA.

Lalu, Rokan Hilir Rp710.404.240.000 atau Rp710 miliar terdiri dari 40 proyek yang menyerap 1.144 TKI.

Selanjutnya, Kampar Rp286.861.245.000 atau Rp286 miliar terdiri dari 21 proyek yang menyerap 428 TKI.

Kemudian, Pekanbaru Rp183.894.910.000 atau Rp183 miliar terdiri dari 192 proyek yang menyerap 585 TKI.

Lalu, Indragiri Hulu Rp113.736.885.000 atau Rp113 miliar terdiri dari 32 proyek yang menyerap 1.019 TKI. Sedangkan, Kepulauan Meranti kosong.

"Atas pencapaian investasi ini, Riau berada di peringkat I di Sumatera, baik PMDN maupun PMA," jelasnya.*