Ini Kabupaten di Riau dengan Kasus Stunting yang Masih Tinggi

Ini Kabupaten di Riau dengan Kasus Stunting yang Masih Tinggi

6 Juli 2022
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Penanganan stunting ini sudah menjadi tugas bersama, bagaimana bisa menurunkan angka stunting di masing-masing daerah.

gigih

Seperti itu dikatakan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar saat menjadi salah satu kepala daerah di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan materi dalam webinar dialog dan apresiasi program bangga kencana dan percepat penurunan stunting yang diselenggarakan oleh BKKBN RI,

"Kita tahu bahwa sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, semua daerah ini diharapkan bisa mencapai 14 persen. Prevalensi balita stunting tahun 2021 di Riau sebesar 22,3 persen," katanya.

Gubri menerangkan, berdasarkan data, setiap tahunnya stunting di Riau mengalami penurunan. Ia menjelaskan, tahun 2013 angka stunting di Riau adalah 36,8 persen, kemudian tahun 2018 juga masih tinggi yaitu 27,4 persen, tahun 2019 ini turun menjadi 23,95% dan terakhir 2021 yaitu sebesar 22,3%.

Kemudian, berdasarkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau tahun 2024 ini yaitu sudah mencapai 14 persen dengan rata-rata penurunan sebesar 2,7 persen per tahun.

"Memang saat ini terus menurun (angka stunting) sebagaimana yang menjadi harapan kita semua dan ini tentunya kerja besar dari pemerintah kabupaten/kota, bersama provinsi, termasuk juga BKKBN dan seluruh OPD yang berkaitan dengan penurunan stunting ini," ucapnya.

Syamsuar menerangkan, saat ini prevalensi stunting di Riau masih terdapat empat kabupaten/kota dengan prevalensi stunting diatas 25 persen, yaitu Rokan Hilir, Indragiri Hilir, Rokan Hulu dan Kampar.

Ia menerangkan, prevalensi stunting di Kota Pekanbaru sebesar 11,4 persen, Siak 19 persen, Pelalawan 21,2 persen, Bengkalis 21,9 persen, Kuansing 22,4 persen, kota Dumai 23 persen.

Selanjutnya, Kepulauan Meranti 23,3 persen, Indragiri Hulu 23,6, Kampar 25,7 persen, Rokan Hulu 25,8 persen, Indragiri Hilir 28,4 persen, Rokan Hilir 29,7 persen.

"Ada beberapa kabupaten yang tinggi ini sekarang yang menjadi target kami bersama pak bupati dan ibu bupati dan semua pihak dalam rangka melakukan penurunan stunting ini," tutupnya.*