Pasang Perangkap, Harimau Sumatera di Bengkalis Belum Berhasil Dievakuasi

22 April 2022
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Sejauh ini harimau sumatera yang sempat gegerkan warga Desa Tasik Tebing Serai, Talang Mandau, Bengkalis beberapa waktu lalu masih juga belum berhasil dievakuasi. 

Petugas gabungan BBKSDA Riau, TNI dan Polri masih terus siaga di lokasi munculnya satwa dilindungi itu. Bahkan upaya evakuasi dengan memasang 4 perangkap kandang di perkebunan sawit dengan umpan 2 ekor kambing juga belum membuahkan hasil.

Kapolres Bengkalis, AKBP Indra Wijatmiko mengatakan harimau itu disinyalir berjenis kelamin betina. Hal ini tampak dari bentuk tubuhnya saat terekam kamera video warga saat kemunculannya tersebut.

"Ini satwa yang cerdas. Kami petugas di lapangan juga dibuat bingung. Kita pasang perangkap di sana muncul sebelah sini. Kita pasang lagi di sini munculnya di sisi lain. Bahkan dua ekor kambing yang kita letak di lokasi juga tidak dimakannya," kata Indra di Pekanbaru Jumat (2/4).

Meski begitu, kata Indra, petugas masih sabar dan waspada di lokasi. Sebab menurut tim BBKSDA harimau pasti akan melintas di jalur yang sama yang pernah di lewatinya.

"Kamera trap juga sudah dipasang. Namun memang satwa tersebut belum muncul," ucap perwira menengah jebolan Akpol 2001 itu.

Petugas di lapangan juga sudah dibekali dengan senjata bius jika satwa itu muncul. Ini dilakukan untuk mempermudah evakuasi.

Petugas juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak berbuat nekat dan anarkis terhadap satwa tersebut. Sebab harimau sumatera adalah salah satu hewan dilindungi.

"Kita juga sampaikan agar masyarakat mengurangi aktifitas di malam hari terutama di lokasi kemunculan harimau ini. Sebab satwa ini aktif mencari makan mulai pukul 17.00 Wib hingga pagi hari. Mudah-mudahan satwa ini dapat cepat dievakuasi atau cepat kembali ke hutan tempat habitatnya," tandasnya.

Selain mengganggu petani saat panen sawit, harimau sumatera sebelumnya juga menghebohkan warga Desa Tasik Tebing. Bahkan saat itu si belang menggaruk-garukkan badannya di dinding rumah pondokan sawit. Kondisi ini membuat warga ketakutan.*