Pengenalan kurikulum prototipe pada Guru Madrasah
RIAU1.COM - Saat ini peran guru sangat menentukan dalam membentuk karakter anak didik ditengah derasnya informasi dan media. Untuk itu, guru dituntut untuk menjadi guru idel dengan ciri inovatif, memiliki semangat tinggi dan jadi teladan.
Hal tersebut ditegaskan Kakanwil Kemenag Riau Mahyudin MA saat membuka kegiatan Pengenalan Kurikulum Prototipe (Kurikulum Merdeka) Menuju Pendidikan Abad 21, Jumat (25/3/2022)
“Melalui sosialisasi ini kita berharap, para guru madrasah dapat mempersiapkan diri dalam menerapkan kurikulum prototipe. Guru madrasah perlu mengubah mindset dalam pembelajaran di masa pandemi Covid-19, karena kurikulum ini lebih fleksibel dan meneguhkan peran utama guru sebagai pendidik profesional,” jelas Mahyudin.
Kurikulum prototipe merupakan kurikulum yang disederhanakan sebagai opsi tambahan untuk diterapkan oleh satuan pendidikan pada tahun ajaran 2022/2023. Setiap lembaga pendidikan dihadapkan pada pilihan penggunaan kurikulum 2013 atau kurikulum prototipe, dengan harapan dapat mendorong pembelajaran sesuai kemampuan siswa dan memberi ruang yang lebih luas.
“Kami sangat mengapresasi upaya MAN 2 Pekanbaru dalam mengenalkan Kurikulum Protipe. Karena kurikulum prototipe dapat mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa dengan memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi,” ungkap Kakankemenag Pekanbaru Drs H A Karim M Pd usai acara pembukaan.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Pekanbaru, Ghafardi S Ag M Pd menjelaskan, terdapat tiga karakter utama kurikulum prototipe, yaitu pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skill dan 8 karakter (iman, takwa, akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, nalar kritis, dan kreativitas).
Kedua, fokus pada materi esensial. sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Ketiga, fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
“Kegiatan diikuti oleh 71 orang guru- guru madrasah kita, yang kita harapkan Guru MAN 2 Pekanbaru dapat menjadi penggerak kurikulum prototipe di Provinsi Riau,” jelas Ghafardi.
Terkait langkah-langkah implementasi kurikulum prototipe pada madrasah, ada enam tahapan yang perlu diperhatikan;
1. Sesuai konteks dan karakteristik madrasah.
2. Penerapan secara terbatas pada setiap tingkat RA, MI, MTs, dan MA di setiap provinsi.
3. Disiapkan regulasi yang longgar sebagai penguatan KMA 184 Tahun 2019.
4. Pemberdayaan Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) dan Pengawas untuk mengawal penjaminan mutu implementasi kurikulum Prototipe di madrasah.
5. Perlu penyesuaian kebijakan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) secara terbatas pada pelaksana Kurikulum Prototipe terkait implementasi Simpatika dan perangkat administrasi lainnya. Keenam, penguatan pelaksanaan supervisi pembelajaran sesuai KMA 634 Tahun 2021.
Hadir dalam pembukaan Pengenalan Kurikulum Prototipe (Kurikulum Merdeka) Menuju Pendidikan Abad 21 MAN 2 Pekanbaru Kakankemenag Kota Pekanbaru, Kasi Pendidikan Madrasah, Kepala MAN 2 Pekanbaru, Ketua Komite MAN 2 Pekanbaru dan undangan lainnya.*