Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Nilai Tukar Nelayan Perikanan (NTPN) Provinsi Riau pada Februari 2022, mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen yaitu sebesar 103,65 pada Januari 2022 menjadi sebesar 103,86 Februari 2022.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin mengatakan bahwa kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima nelayan (It) mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan mengalami penurunan yaitu sebesar 0,03 persen.
Seperti yang diketahui, semakin tinggi NTNP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) nelayan relatif lebih baik dan tingkat kehidupan nelayan juga lebih baik.
"Naiknya indeks harga yang diterima nelayan (It) pada Februari 2022 disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok perikanan budidaya sebesar 1,01 persen, khususnya lele tawar, nila tawar, patin tawar. Sedangkan pada kelompok perikanan tangkap mengalami penurunan sebesar 0,06 persen, khususnya baong, patin, dan lais," kata Misfaruddin, Sabtu (19/3/2022).
Sementara itu, penurunan indeks harga yang dibayar nelayan (Ib) disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,09 persen.
"Penurunan terjadi pada harga daging ayam ras, cabai rawit, dan telur ayam ras. Sedangkan indeks BPPBM naik sebesar 0,11 persen, khususnya pelet, perangkap, dan kapal motor," jelasnya.
Ia merincikan, bahwa NTN pada Februari 2022, NTN sebesar 105,68 relatif stabil dibandingkan dengan NTN bulan sebelumnya. Hal ini terjadi karena It mengalami penurunan sebesar 0,06 persen dan Ib mengalami penurunan sebesar 0,06 persen pula.
Penurunan It disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 0,83 persen, khususnya baong, patin, dan lais sedangkan kelompok penangkapan laut mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen, khususnya gulamah, duri, dan tenggiri.
Penurunan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,12 persen, khususnya daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras dan naiknya indeks BPPBM sebesar 0,12 persen, khususnya perangkap, kapal motor, dan sewa kapal motor.
Sedangkan, untuk Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Riau pada Februari 2022, mengalami kenaikan sebesar 0,96 persen, yaitu dari 97,15 pada Januari 2022 menjadi 98,07 pada Februari 2022. Hal ini disebabkan oleh naiknya It sebesar 1,01 persen relatif lebih tinggi dibandingkan kenaikan Ib sebesar 0,06 persen.
Kenaikan It disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok budidaya air tawar sebesar 1,07 persen, khususnya lele tawar, nila tawar, dan patin tawar, sedangkan kelompok budidaya air payau dan kelompok budidaya laut relatif stabil.
"Disamping itu, kenaikan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,11 persen, khususnya daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng. Sedangkan, kenaikan indeks BPPBM tercatat sebesar 0,11 persen, khususnya pelet, upah penjagaan areal Budidaya, dan dedak," tukasnya.*