Virus Jangkit Sapi di Riau, Tersebar di Tujuh Daerah

10 Maret 2022
Sapi yang terjangkit virus

Sapi yang terjangkit virus

RIAU1.COM - Telah ditemukan sebanyak 242 ekor sapi di tujuh kabupaten kota se Provinsi Riau terpapar penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau biasa disebut penyakit kulit benjolan yang disebabkan oleh virus Lumpy Skin Disease (LSD). 

"Iya sejak penyakit ini ditemukan di Kabupaten Indragiri Hulu, kemudian berkembang di tujuh kabupaten/kota di Riau," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman, Kamis (10/3/2022). 

Tujuh daerah yang terpapar penyakit LSD diantaranya Indragiri Hulu (Inhu) sebanyak 114 ekor sapi, Pelalawan 25 ekor, Kampar 8 ekor, Dumai 20 ekor, Bengkalis 12 ekor, Indragiri Hilir (Inhil) 13 ekor, dan Siak 50 ekor. 

"Jadi jumlah sapi yang sakit terkena penyakit itu ada 242 ekor, dimana 3 ekor di antaranya mati. Namun, tingkat kematian penyakit sangat kecil maksimal 5 persen," terangnya. 

Selain mati, lanjut Herman, terdapat 13 ekor sapi dipotong paksa oleh peternak, karena masyarakat takut mati. Meski dipotong paksa, daging sapi tetap bisa dikonsumsi. Hal itu karena yang kena penyakit hanya bagian kulit sapi. 

"Tapi setelah kita tangani secara intensif, angka kesembuhan sapi yang terkena LSD cukup tinggi ada 84 persen dari total sapi yang terkena penyakit. Jadi ciri-ciri sapi mulai sembuh dari LSD ini sapi sudah mau makan, karena selama sakit sapi tidak makan sebab tenggorokan sakit," paparnya. 

Kemudian ciri-ciri lain sapi sembuh dari penyakit LSD adalah, luka dibagian kulit sapi mulai mengering, lalu benjolan mulai mengecil namun bekas luka masih ada. 

"Jadi dari 114 sapi yang terpapar LSD di Inhu itu, kalau kita lihat dari empat kategori itu Alhamdulillah 100 persen sudah sembuh, begitu juga Kabupaten dan kota lainnya 100 persen sudah sembuh setelah kita lakukan penyuntikan vitamin. Kecuali Dumai, dari 20 ekor sapi yang terpapar 10 ekor sudah sembuh," tukasnya.*