Ilustrasi
RIAU1.COM - Pemerintah Provinsi Riau terus meningkatkan produksi semen beku untuk inseminasi buatan yang dihasilkan dari hewan sapi jantan. Produksi semen beku tersebut tak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi empat provinsi di Sumatera.
Keempat provinsi tersebut, Jambi, Sumatera Utara (Sumut) Sumatera Selatan (Sumsel) serta Kepulauan Riau (Kepri). Tambahan permintaan dari provinsi lainnya sangat mungkin dilakukan, jika produksi semen beku bisa terus ditingkatkan lebih banyak lagi.
"Kita sudah penuhi permintaan empat provinsi untuk permintaan semen beku. Produksi inseminasi buatan dari hewan sapi dari Riau kualitasnya dianggap memiliki kualitas tinggi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman, Jumat (25/2/22).
Untuk Sumut, Riau telah memasok produksi semen beku sebanyak 10 ribu dosis, Kepri 1600 dosis, Jambi 12.356 dosis, Sumsel 10 ribu dosis. Setiap dosis semen beku yang didapat, terlebih dahulu diperiksa di UPT milik Dinas PKH Riau di Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru.
UPT yang dipercaya memproduksi semen beku dari sapi jantan tersebut telah diakui dan memiliki sertitikat nasional yang dikeluarkan oleh kementerian terkait.
Lanjut Herman, permintaan ketersediaan semen beku tersebut diantaranya didapat dari buah Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Gubernur Riau H Syamsuar bersama provinsi terkait.
Kemudian, PKS ini ditindaklanjuti masing-masing Dinas PKH masing-masing, salah satunya kebutuhan semen beku. Lalu, produksi semen beku dari hewan sapi pilihan itu, telah dijamin memiliki kualitas unggul.
Jenis sapi yang dijadikan untuk memproduksi semen beku terus dijaga, kesehatan fisiknya. Mulai dari pakan, berat badan, perawatan kukunya secara berkala, kebersihan kandang. Bahkan selain itu, sapi-sapi tersebut dimandikan setiap hari agar tetap terawat dan bersih.
Dari produksi semen beku yang telah dipasok untuk kebutuhan empat provinsi tersebut, menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Provinsi Riau.
"Tahun lalu, kita dapat PAD dari semen beku ini sekitar Rp254 juta. Kita berupaya bagaimana bagaimana produksi meningkat, PAD juga bertambah dari semen beku ini," ujar Herman.