Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Riau Dilibatkan Cegah Kelangkaan Mianyak Goreng
ilustrasi
RIAU1.COM - Pak Gubernur Riau sangat serius memperhatikan kuota dan kelangkaan migor. Bahkan telah meninjau langsung ke sejumlah ritel modern. Kami Disdagkop UKM juga telah cek langsung mendatangi sejumlah pasar tradisional.
Seperti itu dikatakan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM), Taufik OH, Rabu (16/2/2022).
"Selain itu, Pak Gubri juga telah melakukan pertemuan dengan produsen dan distrubutor minyak goreng yang ada di Riau. Hal itu untuk untuk mengatasi kelangkaan dan mengetahui stok minyak goreng di daerah," sambung dia.
Dalam rapat tersebut, diungkapkan Taufik, Gubri Syamsuar telah menegaskan, kepada produsen minyak goreng agar bisa membantu pemerintah dan memberikan perhatian kepada pelaku-pelaku usaha kecil dan masyarakat yang sangat membutuhkan minyak goreng.
"Kami membahas kelangkaan dan jumlah stok minyak goreng di Riau. Pihak produsen dan distrubutor melaporkan kepada Gubernur Riau, bahwa jumlah kuota migor di Riau tidak ada pengurangan. Jumlahnya kuotanya tetap sama dengan yang dilakukan selama ini. Tidak ada pengurangan. Kelangkaan ini mungkin diakibatkan karena adanya kebutuhan masyarakat yang panic buying," ujarnya.
Taufik mengakui, bahwa masih ada stok kosong di sejumlah ritel dan pasar tradisional. Kendati demikian, ada juga ritel dan pasar tradisional yang masih menyediakan stok migor.
"Untuk mencermati dan antisipasi kelangkaan itu, kami juga telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Riau. Kita juga telah melakukan koordinasi dengan pihak distributor dan Bulog untuk mengevaluasi ketersediaan kuota di pasaran," ungkapnya.
Selain itu, kata Taufik, Pemprov Riau juga telah minta kepada ritel modern melalui asosiasi Aprindo, untuk mensuplay kebutuhan-kebutuhan migor.
"Memang setelah migor masuk ke ritel selalu langsung habis. Untuk itu kami imbau kepada masyarakat jangan sampai panic buying. Produsen dan Distrubutor tetap melakukan pendistribusian seperti biasa. Tapi sekarang yang dirasakan konsumsi sangat tinggi, cepat sekali habisnya, masuk pagi lalu siang langsung habis stoknya," tukasnya.
Untuk mengantisipasi kelangkaan migor, Taufik mengimbau kepada masyarakat jangan menstok minyak goreng secara berlebihan.
"Secara analisa kebetuhan minyak goreng di rumah tangga untuk satu minggu sebanyak 6 liter. Jadi jangan panic buying menstok minyak goreng berlebihan," tandasnya.