Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Pada hari Senin (14/2/2022) harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) anjlok. Yang mana, harga CPO dibanderol di level MYR 5.352 per ton atau anjlok 1,78 persen pada pembukaan Senin pagi.
"Dan selang beberapa menit kemudian harga CPO terkoreksi lebih dalam hingga 4,17% ke MYR 5.307 per ton," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja, Selasa (15/2/2022).
Mengutip kata Analis Reuters, Defris menilai harga CPO dapat terkoreksi lebih dalam ke kisaran MYR 5.174-5.247 perton. Tren harga CPO diprediksikan akan menurun di MYR 5.174 per ton, ketika menembus titik support di MYR 5.394 per ton.
Upaya India untuk menurunkan harga minyak nabati menjelang pemilihan umum di Uttar Padesh (negara bagian terpadat di India) gagal, karena harga minyak sawit dunia justru menyentuh rekor tertinggi pekan lalu.
Pemicunya adalah Indonesia sebagai eksportir terbesar ke India justru membatasi ekspornya. Pemilihan Umum di India sangat sensitif dengan inflasi harga pangan, sehingga pemerintah India mencoba mengendalikan harga domestik dengan mengurangi pajak impor dan memberlakukan batas persediaan.
Awalnya, upaya tersebut memang berhasil. Namun, karena India mengimpor dua pertiga dari kebutuhan minyak nabatinya, kebijakan Indonesia mau tidak mau membuyarkan upaya tersebut.
"Pemerintah Indonesia memberlakukan pembatasan ekspor dan produsen minyak sawit diwajibkan memplot 20% produksinya ke pasar domestik," tuturnya.*