DPD Pemuda Tani HKTI Riau Resmi Dilantik, Ini Harapan Ketua Umum Rina S Adisurya
Penyerahan bendera Pataka kepada ketua DPD Pemuda Tani HKTI Provinsi Riau Jaka Saputra oleh ketua umum DPP Pemuda Tani HKTIRina Sa'adah
RIAU1.COM -Ketua Umum DPP Pemuda Tani HKTI, Rina Sa'adah resmi melantik pengurus DPD Pemuda Tani HKTI provinsi Riau priode 2022-2027 di balroom hotel Aryaduta Pekanbaru. Jumat (28/1/2021).
Pelantikan ini dihadiri pengurus DPP Pemuda Tani HKTI, asisten III Provinsi Riau, Joni Irwan serta OKP yang ada di Riau.
Dalam pantauan Riau1.com pelantikan ini diawali dengan pembacaan SK kepengurusan oleh wakil sekjen DPP Pemuda Tani kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bendera Pataka kepada ketua DPD Pemuda Tani HKTI Provinsi Jaka Saputra oleh Rina Sa'adah.
Rina dalam arahannya berharap pengurus yang baru dilantik ini bisa mendorong Petani di Riau bisa semakin meningkat.
"Kalau saya melihat komposisinya, ini generasi muda dengan latar belakang berbeda-beda yang punya konsen serta cita-cita memajukan pertanian di Riau,"katanya.
"Dan mereka inilah aset kita untuk mendorong Petani di Riau semakin meningkat,"tambahnya.
Sementara itu, Joni Irwan berharap pengurus pemuda petani HKTI Riau ini mampu memberikan kontribusi pada petani. Dengan memberikan pemikiran, inovasi yang cerdas.
"Dengan inovasi dan pemikiran yang cerdas itu diharapkan dapat memberikan kemajuan bagi petani di Riau. Tadi saya juga sudah lihat pemuda petani Riau telah melakukan MoU dengan berbagai pihak swasta untuk meningkatkan kerjasama-kerjasama untuk petani yang lebih baik lagi,"pungkasnya.
Sementara itu, Jaka Saputra sebagai ketua terpilih meminta dukungan semua pihak agar dalam menjalan programnya lima tahun kedepan bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
"Kami minta dukungan dari pemerintah, swasta dan pihak terkait agar HKTI Riau ini bisa membantu para petani kita. Karna tanpa ada bantuan HKTI Riau tidak bisa berjalan,"harapnya.
Untuk program yang akan dilaksanakan usia dilantik ini, Jaka mengatakan akan lebih berfokus mendorong sektor dan kesejahteraan petani seperti mendapat fasilitas dari Perbankan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga melakukan MoU dengan Badan restorasi gambut dan Magrove (BRGM).
"Selain itu kita juga sudah menjalin jaringan dengan perusahaan dari Jepang dan mereka tertarik akan membangun pabrik pelet energi dengan bahan bakunya dari jangkos yang merupakan bagian limbah dari hasil pengolahan tandan buah segar (TBS) sawit,"tutupnya