Sekolah Tatap Muka 100 Persen di Riau Sudah Berjalan Sepekan, Ini yang Ditemukan Disdik
Kadisdik Riau, Kamsol
RIAU1.COM - Pelaksanaan proses belajar mengajar Sekolah Tatap Muka (STM) 100 persen di seluruh sekolah, terus dipantau Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau.
Selama sepekan proses belajar mengajar, ada sejumlah sekolah yang tidak menjalankan program sesuai dengan surat keputusan bersama 4 Menteri.
Kepala Dinas Pendidikan provinsi Riau, Kamsol, menjelaskan, sekolah yang tidak menjalankan proses belajar mengajar 100 persen, bisa saja sekolah yang tidak menjalankan sekolah tatap muka karena masih ada siswa yang belum divaksin.
“Sesuai dengan keputusan SKB 4 Menteri, sekolah tatap muka 100 persen ini dilaksanakan secara menyeluruh di Indonesia. Tapi ada poin-poin yang dijalankan, salah satunya siswa yang belum divaksin tidak boleh masuk sekolah. Belajarnya melalui online, selain itu sekolah yang masuk 100 persen inikan dibagi dua sift,” kataKamsol.
“Dari dua sif ini dibagi lagi jamnya, untuk sekolah yang belum mencapai 80 persen vaksinasi siswanya itu masuk sekolahnya 4 jam sif pertama dan 4 jam sif kedua. Kalau sudah diatas 80 persen baru proses belajar mengajarnya 6 jam persift,” tambahnya.
Dijelaskan Kamsol, untuk seminggu ke depan kembali akan dipantau hasil dari evaluasi sekolah tatap muka 100 persen. Dan yang terpenting pelaksanaan vaksinasi, sesuai denga surat edaran yang sudah dilayangkan ke Kabupaten Kota. Bagi sekolah yang rendah persentase vaksinnya segera dijalankan vaksin di sekolah.
“Ada beberapa sekolah yang meminta sekolah tatap muka tanpa dibatasi jamnya atau normal. Tapi tidak bisa karena harus menjalani sesuai dengan SKB 4 Menteri. Walaupun siswanya sudah 100 persen vaksin, tapi sekarang nasih dalam masa pandemi COVID-19, tetap prokes dengan menjaga jarak selama proses belajar mengajar di dalam kelas,” kata Kamsol.
“Kalau jumlah siswanya 36 tetap dibagi dua sif pagi dan sore. Tidak ada yang boleh belajar mengajar 100 persen dengan jumlah siswa 100 persen. Tetap mengikuti aturan protokol kesehatan. Kita lihat seminggu ke depan hasil proses belajar setelah liburan, kan baru seminggu lebih masuk sekolah,” ungkapnya.
Sementara itu, dari data vaksin untuk seluruh tenaga pendidik dan peserta didik di Provinsi Riau baru mencapai 79,01 persen. Kabupaten Meranti daerah tertinggi vaksin mencapai 92,38 persen, disusul disusul Kabupaten Rohul 88,25 persen, Siak 87,78 persen, dan Kota Pekanbaru mencapai 86,62 persen. Sedangkan daerah lainnya masih dibawah 80 persen.
“Minggu depan kita akan turun ke lapangan ke sekolah-sekolah untuk mendata tenaga pendidik dan peserta didik yang belum divaksin. Kita akan usahakan langsung vaksin di sekolah. Saat ini Meranti tertinggi vaksinnya mencapai 92,38 persen, dan yang terendah Kota Dumai 59 persen,” tukasnya.*