BPSDM Riau Terapkan Sistem Blended Learning pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Pengawas Pemkab Meranti

29 Desember 2021
Peserta terbaik PKA dan PKP Pemkab Kepulauan Meranti

Peserta terbaik PKA dan PKP Pemkab Kepulauan Meranti

RIAU1.COM - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau, sebagai Lembaga Pelatihan yang terakreditasi melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepeminpian Pengawasan (PKK) bagi Pejabat Administrator dan Pengawasan di Kabupaten Kepulauan Meranti. 

Pelatihan  dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dengan agenda pembelajaran pola baru (on campus dan off campus), yang disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19, yaitu dengan menggabungkan pola tatap muka atau klasikal dan virtual atau tatap media yang dikenal dengan blended learning. 

"Pelatihan dengan pola blended learning merupakan solusi terbaik, agar aparatur sipil negara dalam kondisi Covid 19 untuk mengembangkan sumber daya yang dimiliki, dan meningkatkan kapasitas agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara optimal, khususnya dalam melaksanakan pelayanan publik," kata Kepala BPSDM Pemerintah Provinsi Riau, Asrizal.

Pandemi Covid-19, sebut Asrizal, telah mengakibatkan pergeseran sistem pelayanan publik yang selama ini lebih akrab dengan tatap muka ke sistem jejaring digital melalui aplikasi yang menyediakan layanan digital. 

"Perubahan atau pergeseran yang diinginkan adalah perubahan yang memiliki nilai kesederhanaan, tepat waktu, mudah diikuti, dapat dipertanggungjawabkan serta terukur," ujarnya. 

Menyadari akan kondisi tersebut, sambung dia, maka untuk menciptakan pemimpin perubahan, pelaksanaan metode pembelajaran dilakukan kolaborasi beberapa motode, sehingga materi palatihan disajikan dan ditransformasikan secara efektif. Salah satu metode pembelajaran yang dikembangkan dalam Pelatihan PKA dan PKP adalah studi lapangan ke tempat yang memiliki keungggulan atau best practice, sehingga diharapkan dapat mengadopsi dan mengadaptasikan inovasi kedalam agenda aksi perubahan, dengan kata lain menerapkan konsepsi ATM (Ambil, Tiru dan Motifikasi).

"Dari 40 orang yang mengikuti PKA, dinyatakan 38 orang yang lulus dan 1  orang dinyatakan tidak lulus karena tidak mengikuti pelatihan sampai akhir, dan 1 orang dinyatakan ditunda kelulusan, karena terlambat menyelesaikan laporan akhir pelaksanaan agenda perubahan," ujar Asrizal. 

Sedangan untuk PKP dari 40 orang peserta pelatihan, tambah dia, dinyatakan 38 orang lulus dan 2 orang tidak lulus karena tidak mengikuti pelatihan sampai akhir. Pelatihan PKA dan PKP telah melahirkan pemuncak 1 sampai 3, yang diharapkan akan menjadi rawmodel, yaitu: 1) Sdr. Muchlisin, S.Kom, (Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Meranti; 2) Masnawi, M.Ag (Pj. Camat Rangsang Pesisir                                                                Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti) dan; 3) Juwita Ratna Sari, S.Farm, Apt, (Camat Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan Meranti).

Sementara untuk Pelatihan PKA, yakni 1) Ira Selda Fitri, S.IP, MPA (Kepala Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masayarakat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti); 2) Effendi, S.Kom, (Kepala Seksi Pemerintahan Kantor Kelurahan Selatpanjang Kota Kecamatan Tebing Tinggi Kabuapten Kepulauan Meranti) dan; 3) Ridho Nopharizal, S.IP, (Kepala Seksi Kelahiran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabuapten Kepulauan Meranti).

Setelah mengikuti pelatihan, peserta pelatihan PKA dan PKP diharapkan melanjutkan, menerapkan dan menindaklanjuti agenda perubahan yang disusun dan ditetapkan, sehingga dapat memberikan corak dan warna untuk kemajuan Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Untuk itu dalam penerapan ini perlu mempertimbangan tiga isu strategis yang dihadapi nasional saat ini yaitu, Bonus Demografi, Revolusi Industri 4.0, dan Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pergeseran pola dan sistem kehidupan manusia yang selama ini cenderung dilaksanakan secara langsung atau tatap muka ke arah tidak langsung atau daring," demikian Asrizal.**