Minta Kejelasan Partisipasi Masyarakat Adat di Blok Rokan, LAMR Akhirnya Dipertemukan KSP dengan Pertamina dan SKK Migas
Saat pertemuan
RIAU1.COM - Badan Usaha Milik Adat (BUMA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) melakukan pertemuan bersama PT Pertamina (Persero), Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Kerja Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Rapat membahas tindak lanjut audiensi masyarakat LAMR terkait alih kelola Blok Rokan.
Pertemuan ini diinisiasi Kantor Staf Presiden (KSP), di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (1/11/2021) mendapat sambutan baik dari LAMR. Dipimpin Tenaga Ahli Utama Bidang Energi Kedeputian I KSP, Didi Setiarto.
Sementara, dari BUMA LAMR dipimpin Datuk Seri Syahril Abubakar selaku Komisaris Utama dan Datuk Seri Muzamil Baharudin selaku Direktur Utama BUMA.
Mereka hadir untuk memenuhi undangan dari KSP, perihal Rapat Tindak Lanjut Audiensi Masyarakat Lembaga Adat Melayu Riau Terkait Alih Kelola Blok Rokan.
Datuk Seri Syahril Abubakar mengatakan, melalui rapat tersebut KSP mempertemukan LAMR bersama BUMA LAMR dengan pihak terkait lainnya.
Hal itu untuk finalisasi pekerjaan-pekerjaan maintenance, pemeliharaan, services dan operator yang akan dikerjasamakan dengan BUMA bersama partnernya secara business to business.
Rapat memutuskan bahwa BUMA bersama partner dapat mengikuti semua pekerjaan yang ada di PHR sepanjang memenuhi persyaratan baik administrasi maupun persyaratan teknis lainnya.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dan berterima kasih baik kepada KSP yang sudah berkenan memediasi antara pihak-pihak. Selain itu, LAMR juga berterima kasih kepada Pertamina baik Pertamina (Persero) dengan sub-subholding-nya, PHE, dan PHR dan juga SKK Migas,” kata Datuk Seri Syahril.
Menurut Datuk Seri Syahril, BUMA bersifat terbuka dan mengajak pengusaha-pengusaha lokal untuk bersama-sama bergabung. Untuk bekerja sama dalam menjaga, memelihara, mengembangkan dan meningkatkan produksi minyak di Blok Rokan ini.
“Kita sebagai supporting, mendukung kerja-kerja perminyakan yang dikelola oleh Pertamina ini mulai dari PHR bisa berjalan sesuai dengan harapan, lifting terjaga dengan baik," tukasnya
"Harapan kita bahkan akan semakin meningkat karena ini adalah tugas anak bangsa. Pertamina sebagai BUMN sebagai operator, BUMA sebagai supporting yang mewakili masyarakat daerah Riau," imbuhnya.
Datuk Seri Syahril Abu Bakar menegaskan BUMA LAMR bukan sekadar orientasi mengejar keuntungan (profit oriented) tetapi lebih kepada menjunjung amanah.
"LAMR untuk ikut menuntaskan kemiskinan bagi kesejahteraan masyarakat lokal yang akan diwujudkan melalui Yayasan KRIS," ujarnya.
Hal ini mengingat angka kemiskinan sebelum pandemi COVID-19 sebesar 7.2% dari jumlah masyarakat Riau meningkat menjadi 8.4% dan 85% diantaranya adalah masyarakat tempatan yang termasuk ke dalam wilayah kerja Blok Rokan.*