Status Siaga Darurat Karhutla Berakhir, BNPB Tarik Enam Helikopter dari Riau
Helikopter BNPB/Net
RIAU1.COM - Status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau tahun 2021 resmi berakhir akhir pekan lalu.
Sebab itu, seluruh bantuan helikopter water bombing dan patroli dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga ikut ditarik.
"Helikopter itu tergantung BNPB. Disesuaikan dengan statusnya. Karena status siaga tidak diperpanjang, maka helikopter ditarik," kata Gubernur Riau, Syamsuar.
Meski bantuan helikopter BNPB ditarik, sebut dia, tetap ada helikopter yang distandby-kan untuk patroli.
"Tapi ada juga heli yang standby di sini. Karena laporan dari Kadis Ops Lanud Nurjadin Pekanbaru kita tetap melakukan monitoring Karhutla dari udara," terangnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal mengatakan, pihaknya berencana meminta bantuan helikopter dari perusahaan untuk patroli Karhutla.
"Helikopter bantuan BNPB sudah ditarik semua. Karena kita sudah cabut status siaga. Untuk helikopter patroli rencana kita minta bantuan perusahaan. Itu kalau cuaca panas, tapi kalau hujan tidak," katanya.
"Selain itu, untuk patroli Karhutla kita dibantu pesawat tempur Lanud Roesmin Nurjadin," sambungnya.
Edy Afrizal menyampaikan, helikopter yang ditarik BNPB ada enam unit. Terdiri dari lima helikopter water bombing, satu helikopter patroli. Kemudian ditambah satu pesawat patroli.