Ada Kerja Lintas Sektoral Guna Tekan Angka Stunting di Riau

18 Oktober 2021
Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir

Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir

RIAU1.COM - Data gagal tumbuh pada anak, atau stunting di Riau saat ini terus mengalami penurunan. Yang mana stunting di Riau berada pada angka 24,1 persen, atau terus menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, untuk menurunkan angka stunting di Riau tersebut perlu kerjasama dari semua pihak. Termasuk jajaran pemerintah daerah baik di lingkungan Provinsi maupun kabupaten/kota agar terus berupaya menekan angka prevalansi stunting di Riau

"Agar anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang unggul dan memiliki daya saing, oleh sebab itu semua pihak dan lintas sektor harus ikut serta mendukung gerakan bebas stunting di Riau," kata Mimi, Senin (18/10/21).

Dampak stunting, sebut Mimi, pada anak-anak dapat dilihat dari kecerdasan anak. Dimana anak-anak stunting biasanya lebih rendah IQ-nya jika dibandingkan dengan anak tinggi, badan normal. Sedangkan pada usia dewasa akan berdampak pada produktifitas.

"Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan berperan dalam kejadian penyakit hipertensi, ginjal dan diabetes melitus," ujarnya.

Dijelaskan Mimi, pencatatan stunting di Riau dilaksanakan selama tiga tahun sekali. Dimana jika dibandingkan dengan enam tahun lalu, angka stunting di Riau terus mengalami penurunan.

"Pada tahun 2013, persentase angka stunting di Riau sebanyak 36,6 persen. Kemudian tiga tahun berikutnya sebanyak 25,1 dan pendataan terakhir pada tahun 2019 kembali turun menjadi 24,1 persen," tutur Kadiskes Mimi.*