Satgas Udara Tanggulangi Karhutla di Riau Hanya Miliki Dua Helikopter Water Bombing
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Karena cuaca panas dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan kebakaran kembali terjadi disejumlah di kabupaten/kota di Riau. Badan Kalimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, mencatat sebanyak 52 hotspot atau titik panas tersebar di sembilan daerah.
Kabupaten Siak merupakan daerah terbanyak terpantau hotspot, sebanyak 17 titik, disusul Kampar 8 titik, Kuansing 5 titik, Inhu 6 titik, Indragiri Hilir 5 titik, Pelalawan 4 titik, Rokan Hulu 3 titik, Bengkalis 3 titik dan Meranti 1 titik.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, mengatakan, sebagain besar lahan yang terbakar di lokasi terbuka. Saat ini setiap terpantau titik api tim Satuan tugas (Satgas) Karhutla, langsung turun. Baik dari tim darat maupun tim udara.
“Iya, karena cuaca panas beberapa hari ini terjadi Karhutla, dan hasil ground check kawan-kawan di lapangan sebagian besar karena areal terbuka. Satgas udara sudah siap dengan 3 helikopter, 2 untuk water bombing dan 1 helikopter patroli,” kata Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, Kamis (7/10).
Dijelaskannya, dalam beberapa hari ini kebakaram dilahan-lahan terbuka, seperti yang terjadi di Jalan Umban Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, lahan yang dipenuhi semak belukar dan pohon terbakar cukup besar. Tim Satgas langsung turun kelokasi terbakar, memadamkan api yang telah membakar lahan.
“Ini yang di Rumbai Pesisir semalam terjadi Karhutla dan alhamdulillah sudah dipadamkan. Tim Satgas darat dan udara Kolaborasi memadamkan Karhutla di Rumbai Pesisir,” jelasnya.
Karhutla yang terjadi di beberapa daerah di Riau ini, menurut Edy Afrizal, diduga dibakar oleh oknum masyarakat yang akan membuka lahan dengan cara dibakar. Namun, pihaknya bersama penagak hukum masih menyelidiki kasus Karhutla yang terjadi.
“Bisa jadi karena dibakar, tapi kita belum bisa memastikannya, dan sekarang masih dalam tahap penyelidikan,” tukasnya.*