Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, persentase dan jumlah penduduk buta aksara telah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan persentase dan jumah buta akasara tahun 2020.
Persentase buta aksara tahun 2019 sebanyak 1,78 persen atau 3.081.136 orang, dan pada tahun 2020 turun menjadi 1,71 persen, atau menjadi 2.961.060 orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin mengatakan, bahwa berdasarkan data BPS pada 2020, Provinsi Riau berada diurutan ke empat sebagai provinsi dengan angka melek huruf usia > 15 tahun, tertinggi di Indonesia. Sekaligus, tertinggi di Pulau Sumatera.
Adapun posisi lima besar angka melek huruf di Indonesia tersebut diduduki oleh Provinsi Sulawesi Utara dengan angka melek huruf mencapai 99,79 persen. Sementara, DKI Jakarta menyusul di posisi kedua dengan 99,69 persen. Posisi selanjutnya ditempati Maluku 99,42 persen, Riau 99,23 persen, dan Kalimantan Tengah 99,2 persen.
Untuk diketahui, melek huruf adalah mampu membaca setidaknya salah satu aksara. Sedangkan kemampuan membaca adalah titik awal dari proses belajar. Selain itu, melek huruf juga didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis.
"Persentase penduduk di Riau berusia 15 tahun ke atas yang melek huruf, yaitu terdiri dari laki-laki 99,49 persen dan perempuan 98,46 persen. Secara nasional, Riau berada di urutan kelima melek huruf tertinggi," kata Misfaruddin, Jumat (10/9).*