Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Sektor perkebunan sawit adalah sektor unggulan di Bumi Lancang Kuning. Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, ekspor CPO dan turunannya terus meningkat beberapa tahun belakangan.
Seperti itu dikatakan Gubernur Riau, Syamsuar menyebutkan perkembangan sektor perkebunan kelapa sawit saat ini.
"2020 ekspor CPO dan turunannya mencapai 13,16 juta ton atau senilai Rp.95,2 triliun. Tahun ini ada juga peningkatan terkait ekspor CPI dan turunannya tersebut," kata Syamsuar.
Sementara, dipaparkan Balai Karantina Riau jumlah ekspor CPO dan turunanya di tahun 2021 telah mencapai Rp.22,37 triliun. Menurut prediksinya angka tersebut akan terus meningkat hingga akhir tahun mendatang.
"Secara nasional ekspor CPO dan turunannya di Riau telah berkontribusi sebanyak 30-35 persen," terangnya.
Syamsuar juga mengatakan bahwa perkebunan kelapa sawit di Riau dinilai membuka lapangan kerja yang sangat besar. Saat ini tercatat ada 823.026 kepala keluarga (KK) yang bekerja di sektor perkebunan kelapa sawit. Dari jumlah itu diperkirakan ada 3,33 juta jiwa yang berkecimpung di dunia perkebunan kelapa sawit itu.
Potensi ini menurutnya mampu menopang perekonomian di Riau khususnya dalam menjalani masa pandemi saat ini. Terlebih harga sawit saat ini masih cukup tinggi.
"PSR sendiri menjadi salah satu penentu perkembangan perkebunan di Riau. Namun tak dipungkiri masuknya perkebunan di kawasan hutan menjadi salah satu penghalang kesuksesan PSR tadi. Sebab, replanting di lahan yang masuk dalam kawasan hutan tidak dapat dilaksanakan hingga saat ini," paparnya.
"Dari data yang ada, sudah terdapat 98 produsen penangkaran bibit kelapa sawit yang tersebar di 11 kabupaten kota di Riau. Ini tentu menjadi peluang bisnis tersendiri," tukasnya.*