Kepala BI Riau Decymus. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Angka inflasi di Provinsi Riau masih sangat rendah hingga bulan Juli 2021. Pasalnya, Kota Pekanbaru masih menjalani masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 sejak dua bulan lalu.
"Dari awal tahun hingga Agustus ini, (inflasi di Riau) masih bagus. Masih sangat rendah," kata Kepala Bank Indonesia perwakilan Riau Decymus usai menghadiri Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi secara virtual dari ruang rapat Gedung Utama Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Rabu (25/8/2021).
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin, Selasa (3/8/2021), mengatakan, dari 3 kota di Provinsi Riau, dua kota mengalami inflasi. Satu kota mengalami deflasi.
Kota yang mengalami inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 0,31 persen. Inflasi Kota Dumai 0,22 persen. Sedangkan inflasi Kota Tembilahan mengalami deflasi 0,10 persen.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Juli 2021 di Riau terjadi inflasi 0,27 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi 0,51 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,45 persen. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,28 persen.
Kelompok pendidikan 0,22 persen. Kelompok kesehatan 0,19 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,14 persen.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,11 persen. Kelompok transportasi 0,07 persen. Kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,05 persen.
Di sisi lain satu, kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa 0,11 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.