Suara Milenial Institut Masih Nilai Tes PCR Mahal, Duga Ada Mafia Kesehatan

Suara Milenial Institut Masih Nilai Tes PCR Mahal, Duga Ada Mafia Kesehatan

16 Agustus 2021
Direktur Eksekutif Suara Milenial Institut, M Aderman

Direktur Eksekutif Suara Milenial Institut, M Aderman

RIAU1.COM - Dengan tes PCR yang masih menghabiskan biaya sekitar Rp 500 ribu, masih menjadi suatu yang ironi bagi masyarakat Indonesia.

Seperti itu dikatakan Direktur Eksekutif Suara Milenial Institut, Muhammad Aderman pada redaksi Riau24.com grup, Senin 16 Agustus 2021.

"Di India, dengan alat yang sama, dengan cara tes yang sama, tidak sampai 100 ribu rupiah. Ada permainan apa ini? kita mencium ada mafia PCR di Indonesia dan umum mafia kesehatan, bongkar semua mafia kesehatan yang di Indonesia," kata Aderman.

Selama ini, sebut dia, masyarakat selalu jadi sapi perah untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dalam kondisi masyarakat di bawah kesulitan.

"Masih sempat-sempatnya mereka menjadikan ini bisnis untuk meraup kekayaan sebanyak-banyaknya. Penegak hukum harus melek, KPK, dan lainnya harus mengusut ini secara tuntas, jangan masyarakat yang sudah sudah, ditambah susah lagi," ujarnya.

Pemerintah, sambung dia, harus benar- benar hadir ditengah masyarakat,  sebab mengapa India bisa di bawah Rp 100 ribu, dengan cara dan alat yang sama.

"Seharusnya Indonesia bisa juga 100 ribu rupiah, dengan subsidi pemerintah.Sudah saatnya pemerintah hadir membantu masyarakat. Pemerintah jangan sampai terkesan berpihak kepada mafia," pungkasnya.