Tanpa Sepengetahuan DPRD, Pemrov Riau Sudah Bentuk Anak Perusahaan Petroleum untuk Kelola PI di blok Rokan
Foto (net)
RIAU1.COM -Pemerintah Riau diam-diam telah membentuk anak perusahaan baru untuk mengelola Participating Interest (PI) 10 persen di Blok Rokan yang sebentar lagi akan beralih dari Cehvron ke Pertamina.
Hal ini disampaikan oleh Ketua komisi III DPRD Riau Husaimi Hamidi. Jumat 6 Agustus 2021. Tidak hanya itu saja direksi dan komisarinya juga sudah ditunjuk.
"Tapi sayangnya pemerintah Riau tidak ada memberitahu pembentukan perusahaan baru tersebut pada DPRD Riau. Sehingga kami dari komisi III belum tahu perkembangan Riau Petroleum tapi direksi dan komisaris sudah dibagi,"katanya.
Husaimi menyebutkan perusahaan yang mengelola PI blok rokan itu adalah Riau Petroleum Siak. Anak perusahaan dari Riau Petroleum. Perusahaan ini akan menjadi induk untuk membagi PI pada seluruh kabupaten dan kota di Riau.
Kemudian, politisi PPP ini juga mengaku tidak tahu jumlah modal awal untuk Riau Petroleum Siak tersebut. Karna DPRD Riau tidak bisa masuk.
"Kita sendiri susah untuk masuk, karna anak perusahaan ini saham Pemda di induknya. Dan induknya ini setahu kami tidak punya uang. Tapi dibentuk anak perusahaan,"ujarnya.
"Tapi sebaiknya terkait pengelolaan PI ini pemerintah Riau berkomunikasi dengan komisi III. Sebab di biro ekonomi mereka tidak mengerti tentang ini jadi main bantai-bantai aja. Kami dapat informasi dari berita sudah dibentuk direksi dan komisarinya,"tuturnya.
Jadi ditegaskan Husaimi, sejauh ini pihaknya tidak mengetahui pembetukan anak perusahaan tersebut. Karna DPRD Riau tidak ada dilibatkan sama sekali.
Tapi sudahlah karna ini kebijakan pemerintah provinsi Riau dalam hal ini gubernur yang lebih paham dengan masalah ini mudah-mudahan PT Riau Petroleum Siak ini bisa sukses dan berdampak pada PAD Riau.
"Tapi jika ada permasalahan Pemerintah Riau jangan menyalahkan DPRD, karna kita tidak dilibatkan,"terangnya.
Kemudian Husaimi juga berharap PT Petroleum Siak itu tidak seperti PT pengembangan investasi Riau (PIR) banyak anak perusahaan tapi tidak ada untung alhasil menjadi beban. Dan ketika merugi akan ditanggung oleh perusahaan lainnya.
"Seperti PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER) punya anak perusahaan BPR, dan rugi tentu mengurangi keuntungan dari perusahaan induknya dan kita tidak ingin terjadi seperti ini,"bebernya.
Husaimi juga menambah selain pembentukan anak perusahaan baru pengelolaan PI blok Rokan DPRD Riau tidak diberi tahu, Direksi dan komisaris yang dibentuk juga belum ada komikasi dengan komisi III.
"Mungkin karna mereka menganggap diluar pemerintah Riau, dia mandiri dan merasa betul, pengelola dan diberi kewenangan,"tutupnya.
Sekedar informasi Proses transisi alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi, tinggal menghitung hari lagi yakni tanggal 8 Agustus 2021.