Aksi Tolak PPKM Dibubarkan, BEM se-Riau: Hanya Tertunda, Ini Embrio untuk Konsolidasi BEM Secara Nasional
Massa aksi bersama aparat Kepolisian
RIAU1.COM - Aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau dengan tuntutan menolak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kembali pada new normal di Pekanbaru, Jum'at 6 Agustus 2021 siang, dibubarkan Kepolisian.
Padahal, puluhan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Pekanbaru tersebut telah berkumpul di kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) jalan Tuanku Tambusai Ujung, namun diminta aparat Kepolisian dari Polresta Pekanbaru untuk tidak melanjutkan aksinya.
Dalam pantauan, aparat Kepolisian juga sudah menyiagakan mobil water canon di luar kampus UMRI tersebut.
Dengan pembatas pagar, terjadi diskusi antara Kepolisian dengan perwakilan mahasiswa. Aparat Kepolisian menjelaskan bahwa tidak diperkenankan menggelar aksi massa di saat PPKM level 4 saat ini di Pekanbaru. Dan kalau ingin menyalurkan aspirasi, hendaknya dengan cara lain yang tidak melanggar protokol kesehatan.
Sementara itu, Koordinator Pusat (Koorpus) BEM se-Riau, Jimmy Saputra Nasution mengaku memahani pelarangan tersebut. Namun demikian, akan tetap memantau beberapa hari ke depan seperti apa kebijakan PPKM ini dari pemerintah, apa tetap dilanjutkan atau ada solusi lain.
"Aturan terus berganti. Tapi tidak ada solusi yang jelas. Hanya ganti nama saja, dari PSBB ke PPKM. Aksi ini hanya ditunda. Kita lihat perkembangan hingga tanggal 9 Agustus nanti," kata Jimmy yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) tersebut pada Riau24.com grup.
"Masyarakat sudah muak. Pedagang-pedagang kecil kesulitan mencari nafkah. Sementara ini sudah terjadi setahun lebih," sambung dia.
Lalu tambah Jimmy, BEM se-Riau sudah menjalin komunikasi dengan BEM dari provinsi lain untuk menggelar gerakan yang lebih masif, sehingga pemerintah jauh lebih bersungguh-sungguh selesaikan pandemi di Indonesia.
"Rencana aksi ini hanya embrio tuk gerakan BEM secara nasional yang lebih besar. Kita ingin pandemi ini bisa diselesaikan pemerintah dan kalau pun membuat aturan, tidak menyusahkan masyarakat kecil,"pungkasnya.
Sedianya aksi penolakan aturan PPKM dan tuntutan penerapan new normal dari BEM se-Riau ini akan digelar di persimpang SKA dengan orasi mimbar bebas. Lalu dilanjutkan dengan teater pedagang dan aparat, serta tabur bunga.