Ilustrasi
RIAU1.COM - Dalam rangka terciptanya lapangan usaha, industri kelapa sawit di Provinsi Riau didorong untuk melahirkan hilirisasi produk sawit. Dan tidak hanya fokus pada sektor CPO.
Demikian disampaikan Kepala Balai Diklat Industri Medan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, Indra Amin kepada saat Temu Industri "Sinergy and Collaborate" bersama perusahaan industri, asosiasi industri, pembina industri Riau, Sumatera Utara dan Kepulauan Riau, di Pekanbaru.
"Karena itu kita berharap industri sawit di Riau ini tidak hanya sampai pada ekspor CPO, tapi bagaimana muncul industri-industri hilirisasi produk sawit di Provinsi Riau. Sehinga hilirisasi ini yang kita harapkan bisa memperluas sektor lapangan usaha, kegiatan industri dan sampai industri makanan," katanya.
Indra Amin melanjutkan, temu industri ini merupakan kegiatan dalam rangka memperkuat sinergi industri, baik itu pelaku industri maupun pembina industri di tingkat pusat dan daerah.
"Melalui temu industri ini kita perkuat singkronisasi kebijakan yang harus diimplementasikan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten di Riau dalam rangka pelaksanaan kebijakan yang sudah ditetapkan pusat. Kemudian melalui sinergitas kita harap pembangunan SDM industri akan semakin kuat, daya saing industri semakin menguat, dan produksivitas juga akan semakin meningkat," paparnya.
"Dengan begitu, maka daya saing nasional kita dibidang industri ke dunia persaingan global bisa kita hadapi. Itu lah tujuan yang ingin kita capai melalui temu industri yang dilakukan secara berkala setiap tahun ini," sambung dia.
Sebab itu, pihaknya tahun ini sengaja melaksanakan temu industri di Riau dengan pertimbangan industri pengolaan sawit di Riau sangat besar.
"Tadi disampaikan Kadis Perindustrian Riau ada lebih 4 juta hektare lahan sawit di Riau. Sawit ini merupakan salah satu komoditi ekspor besar yang menghasilkan devisa bangsa dan negara," pungkasnya.