Polemik Kepengurusan LAM Pekanbaru Tak Kunjung Selesai, Said Usman Minta Pengurus LAM Riau Mundur
Said Usman Abdullah
RIAU1.COM - Kader Lembaga Adat Melayu Pekanbaru, Said Usman Abdulah yang pernah menjabat sebagai ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) periode 2017- 2022 meminta kepada pengurus LAM Riau untuk tidak membisu dan berdiam diri terkait polemik kepengurusan LAM Pekanbaru yang hingga kini belum terselesaikan.
Seharusnya Lembaga Adat Melayu Riau bersikap terbuka dan menjelaskan kepada publik atas polemik pengurusan lembaga Adat Melayu kota Pekanbaru. Karna sejauh ini belum ada solusi dari Lembaga Adat Melayu Riau untuk melakukan koordinasi serta musyawarah dalam menentukan siapa kepengurusan Lembaga Adat Melayu Pekanbaru yang benar ataupun yang sah.
"Kita ingin melihat sejauh mana Datuk Sahril selaku ketua Dewan Pimpinan Harian(DPH) Lembaga Adat Melayu Riau mampu menyelesaikan polemik dan persoalan LAM Pekanbaru serta mengembalikan nama baik LAM atas peristiwa yang sangat memalukan lembaga Adat Melayu,"kata Said Usman Abdulah lewat siaran persnya. Sabtu 29 Mei 2021.
Said melihat Lembaga Adat Melayu Riau berdiam diri dan membisu dengan polemik yang terjadi di LAM Pekanbaru. Karna tidak adanya ketegasan, keputusan dari pengurus Lembaga Adat Melayu Riau sendiri, sehingga terjadilah polemik yang sangat memalukan.
Seharusnya sambung Said Usman, Lembaga Adat Melayu Riau yang menjadi panutan bagi lembaga adat Melayu kabupaten dan kota, memanggil Kedua kepengurusan lembaga Adat Melayu kota Pekanbaru untuk dilakukan dimediasi dan musyawarah, tetapi itu tidak dilakukan oleh LAM Riau sendiri. Artinya, LAM Riau terkesan membiarkan polemik ini terjadi.
"Bagi kita selaku kader LAM kota Pekanbaru menilai, LAM Riau tidak mampu menyelesaikan masalah ini. Dan kalau LAM Riau tidak mampu menyelesaikan masalah LAM Pekanbaru ini, lebih baik pengurus LAM Riau mundur saja. Artinya, ada sesuatu hal yang disembunyikan oleh LAM Riau sehingga polemik kepengurusan LAM Pekanbaru terkesan dibiarkan begitu saja,"pungkasnya.