FITRA Riau: Buruknya Kondisi Keuangan Setiap Daerah di Riau Selama Covid-19

27 Mei 2021
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama setahun lebih, telah berdampak buruk terhadap kondisi keuangan di semua daerah di Provinsi Riau.

Demikian disampaikan manager advokasi Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau, Taufik, Kamis 26 Mei 2021.

"Terjadi penurunan pendapatan. Ambil contoh, penyesuaian target pendapatan daerah tahun 2020 di Provinsi Riau dan 12 Kabupaten/Kota. Terjadi penurunan cukup signifikan dengan rata-rata turun sebesar 14 persen. Provinsi Riau terjadi penurunan target pendapatan mencapai
17,58 persen," katanya.

Sedangkan Kabupaten/Kota dengan angka tertinggi terjadi penurunan, tambah dia, yaitu Kabupaten Bengkalis mencapai 30,69%. Kondisi ini akan berdampak terhadap pembiayaan-pembiayaan program prioritas daerah, seperti pemenuhan pelayanan dasar pendidikan,
kesehatan dan kinerja penurunan kemiskinan di daerah.

"Selain itu, untuk pemenuhan
kebutuhan anggaran penanganan Covid-19, Pemerintah Daerah harus melakukan
rasionalisasi belanja terutama pada tiga sektor yaitu belanja pegawai, barang jasa dan modal," ujarnya.

Secara khusus pula, sambung dia, mandat rasionalisasi belanja barangjasa dan modal minimal sebesar 35 persen. Secara umum keseluruhan belanja daerah di Riau terjadi penurunan. 

"Pemerintah Provinsi Riau terjadi penurunan belanja sebesar 22 persen dari total belanja sebelumnya. Sedangkan Kapupaten/Kota terdapat penurunan antara 30- 6 persen. Daerah tertinggi terjadi penurunan adalah Kabupaten Bengkalis dan terendah adalah Kabupaten Rokan Hulu," paparnya.