Pengangguran Bertambah di Pekanbaru, Pemerintah Disarankan Beri Stimulus Bisnis Milenial

Pengangguran Bertambah di Pekanbaru, Pemerintah Disarankan Beri Stimulus Bisnis Milenial

27 April 2021
Ilustrasi (Foto: Antara)

Ilustrasi (Foto: Antara)

RIAU1.COM - Selama pandemi, jumlah pengangguran di Pekanbaru menurut pengakuan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terjadi peningkatan.

Hal tersebut kata pengamat ekonomi Universitas Riau, Edyanus Herman Halim karena pandemi telah membuat investasi terkendala sehingga mengurangi kesempatan kerja yang terbuka. 

"Disisi lain banyak usaha-usaha masyarakat yang tutup karena pola kehidupan baru membutuhkan penyesuaian-penyesuaian tersendiri yang kadang-kadang sulit diikuti dengan pola dan cara-cara lama," katanya, Selasa 27 April 2021.

Hanya saja, tambah dia, dalam situasi seperti itu jumlah angkatan kerja yang ingin masuk ke dunia kerja justru bertambah. Akibatnya tingkat pengangguran menjadi tinggi. 

"Kalau dilihat di Pekanbaru, tentu hal ini akan terasa cukup signifikan karena biasanya angkatan kerja akan mencari pekerjaan dikota. Mobilitas penduduk menuju pekanbaru kian tinggi dan telah menimbulkan persoalan-persoalan sosial tersendiri," jelas dia.

Sebab itu, menurut dia, ada baiknya pemerintah menggandeng lembaga-lembaga keuangan untuk menstimulus tumbuhnya perekonomian melalui berkembangnya bisnis-bisnis baru berselera milenial dan sesuai dengan era new normal saat ini. 

"Kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri tidak sulit, karena pengusaha-pengusaha yang sekarang jadi terbanting usahanya, sebenarnya punya daya juang usaha yang tinggi. Hanya saja mereka sedang berhadapan dengan persoalan cashflow yang negatif dan tidak punya modal usaha serta teknologi untuk masuk ke kesempatan atau peluang-peluang bisnis yang terbuka," paparnya.

Pemerintah, tutur dia lagi, harus menstimulus dukungan permodalan secara profesional dan tepat sasaran. Peluang pertumbuhan ekonomi ke depan cukup berprospek sejalan dengan semakin pulihnya perekonomian dunia khususnya china.

"Ekonomi China sudah melejit dengan pertumbuhan mencapai sekitasr 18,3%. Oleh sebab itu harga sawit di Riau terus membaik dan menjadi penopang bagi perkembangan ekonomi Riau," kata dia lagi.

"Konsumsi masyarakat bisa tetap tumbuh melalui belanja para petani sawit yang lagi kebanjiran uang. Tinggal lagi bagaimana pemerintah mengarahkan agar kelebihan-kelebihan uang tersebut menjadi produktif dan dapat dijadikan sebagai basis penumbuhan investasi swasta yang inovatif dan berkelanjutan," demikian Edyanus Herman Halim.