Tempat Usaha Cafe di Jalan Arifin Ditutup, Pengamat Ekonomi Unri Nilai Penerapan Prokes di Mal Lebih Tertib
ilustrasi (foto:SHUTTERSTOCK)
RIAU1.COM - Ditutupnya sebagian cafe di jalan Arif Achmad Pekanbaru, Selasa 20 April 2021 malam oleh aparat keamanan karena dinilai langgar protokol kesehatan, menjadi perhatian sebagian masyarakat.
Pasalnya, dengan ditutupnya tempat usaha tersebut, sebagian menganggap mempersulit perekonomian sebagain masyarakat.
Melihat fenomenan ini, pengamat Ekonomi dari Universitas Riau, Dr Edyanus Herman Halim menilai perlu perhatian bersama.
"Kalau mau buka, ya patuhi prokes. Ini Pekanbaru sudah mendekati zona hitam.
Cari makan sih boleh aja, tapi dalam masa pandemi ini perlu jaga penularan virus yang sudah banyak makan korban," kata dia pada Riau24.com grup, Rabu 21 April 2021.
Bahkan dia malah menilai perlu penerapan kebijakan lockdown untuk kembali pada kehidupan normal seperti dulu.
"Dunia perlu keseimbangan. Seharusnya kita sudah lockdown paling tidak 15 hari. Semua kita harus sadari itu dengan baik," ujar dia.
Dia juga meanggap sosialisasi selama ini sudah masif. Hanya saja kepatuhan dari masyarakat yang masih saja kurang.
"Kalau soal sosialiasi sudah berbuih-buih. Kesadaran masyarakat yang kurang, ndak takut corona," tuturnya.
Ditanya seperti apa kepatuhan protokol kesehatan di pasar modern dan mal-mal, Edyanus menyebut penerapannya lebih tertib.
"Di Mal-mal lebih tertib prokesnya, banyak orang mempolitisir masalah corona ini. Padahal korban sudah banyak," demikian Edyanus.