
Syahril Abu Bakar
RIAU1.COM -Lembaga Adat Melayu (LAM) masih irit bicara ketika ditanya perkembangan pengelolaan 39 Persen blok Rokan.
Hal ini ketika Riau1.com mencoba menghubungi Datuk Seri Syahril Abubakar selaku Dewan Pengurus Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau lewat WhatsApnya.
"Assalamualaikum Tuk, bagaimana perkembangan pengelolaan 39 persen blok rokan,"tanya wartawan Riau1.com. Senin 22 Februari 2021.
Menanggapi pertanyaan itu, Syahril spontan menjawab dengan singkat. "Mantap,"balasnya.
Memang belakangan ini keinginan LAM mengelola blok Rokan menjadi perbincangan semua kalangan. Bagaimana tidak LAM yang selama ini tugasnya menjaga dan melestarikan adat Melayu ikut berbisnis dengan meminta 39 persen saham blok Rokan dari Pertamina untuk dikelola.
Tokoh Melayu Riau Syarwan Hamid salah satunya yang tidak mendukung keinginan Lambaga Adat Melayu (LAM) untuk mengelola blok rokan meski melalui pihak ketiga.
Syarwan menilai fungsi dan tugas LAM tidak untuk berbisnis tapi melestarikan budaya Melayu Riau.
"Fungsi LAM bukan menyelesaikan masalah-masalah perminyakan. Saya kurang setuju LAM itu beralih fungsi ke situ. Itu jauh dari bidangnya. Masih banyak yang bisa diandalkan untuk menangani itu seperti ada BSP, Riau petroleum,"katanya.
Syarwan juga menyebutkan di dalam LAM itu tidak semua profesional menguasai perminyakan, Ia menilai lebih kepada mencari proyek saja.
"Kalau mau benar, kasih pada orang yang profesional bukan lewat LAM yang mencari-cari orang lain. Dan pemerintah pusat harusnya menyerahkan pada orang yang berkompeten kalau kepada pemerintah kepada siapa diserahkan kalau dapat di tender,"ujarnya.