Aneh, Jika Ada Tokoh Riau Berpandangan Sinis Terhadap LAMR Terkait Blok Rokan
Panglimo Penggawa Adat Datuk H. Daslir Maskar
RIAU1.COM - Pagar negeri atau perisai dari masyarakat adat Melayu Riau Penggawa Adat menilai sungguh aneh jika ada tokoh Riau yang sinis dan berkomentar miring terhadap rencana LAMR untuk ikut serta dalam pengelolaan Blok Rokan melalui mekanisme Business to Business (B2B).
“Seharusnya mereka itu mendukung dan memberi semangat kepada LAMR karena telah gigih memperjuangkan Blok Rokan agar dapat dikelola daerah bukan malah sebaliknya berkomentar miring,” kata Panglimo Penggawa Adat Datuk H. Daslir Maskar, di Balai Adat Melayu Riau, lewat siaran persnya. Kamis (18/2/2021).
Hal tersebut menurut Daslir menjadi pertanyaan besar dalam Rapat Pleno Khusus Penggawa Adat dalam mencermati munculnya komentar miring segelintir tokoh Riau terhadap LAMR terkait Blok Rokan seiring beralihnya pengelolaan Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina pada 9 Agustus 2021.
Menurut Daslir, apa yang diperjuangkan LAMR untuk ikut memiliki saham di Blok Rokan telah sejalan dengan salah satu tujuan LAMR dimana berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) LAMR dimana LAMR bertujuan memelihara dan membela hak-hak masyarakat Adat Melayu Riau untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan lahiriah dan batiniah masyarakat Melayu Riau.
Keinginan LAMR untuk ikut berinvestasi dalam pengelolaan Blok Rokan merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam mencapai salah satu tujuan LAMR tersebut. “Bagi LAMR yang sudah berusia 50 tahun adalah wajib bagi LAMR melaksanakan amanah memperjuangkan hak-hak masyarakat adat dengan cara yang santun dan cerdas,” kata Daslir.
Daslir mengatakan perjuangan untuk mendapatkan Blok Rokan bukan suatu hal yang mudah melainkan melalui rangkaian proses yang panjang dan cukup melelahkan.
Daslir merasa bersyukur hasil pertemuan Panitia Kerja (Panja) Migas Komisi VII DPR RI membicarakan progress kelanjutan Blok Rokan dengan Perwakilan Pemprov Riau, LAMR, Pertamina, Chevron dan tokoh masyarakat Riau, 9 Februari 2021 lalu, salah satu kesimpulannya adalah mendesak CeO Sub Holding Hulu Pertamina (Persero) dan Direktur Pertamina untuk menfasilitasi diskusi Business to Business dengan badan usaha daerah diantaranya Badan Usaha Milik Adat (BUMA) dari LAMR untuk diberi peluang berpartisipasi ikut investasi dan mengelola ladang minyak Blok Rokan, yang beralih dari PT CPI ke Pertamina Hulu Rokan.
Dia menambahkan merujuk dari keputusan pertemuan tersebut merupakan titik dari perjuangan LAMR sudah diambang pintu kesuksesan. “Panja Migas Komisi VII DPR RI tersebut mencerminkan seluruh fraksi dari partai politik yang ada dengan berbagai latar belakang daerah yang ada di Indonesia.
Pada saat rapat dengar pendapat yang dihadiri semua stakeholder terkait, tidak satupun yang menolak keberadaan LAMR untuk memperoleh saham di Blok Rokan.
“Kami merasa miris dan prihatin dengan adanya suara-suara sumbang di luar sana yang cenderung mendiskreditkan dan mengkerdilkan perjuangan ini. Adalah pantas kami bertanya siapa? Mengapa? Selama ini di mana? dan bermaksud apa pada oknum yang masih bersuara sumbang terhadap LAMR baik di media massa maupun media sosial,” kata Daslir.
Dasril berharap mereka yang selama ini berpandangan miring terhadap LAMR terkait pengelolaan Blok Rokan untuk melakukan tabbayun (meneliti) informasi yang barangkali belum tentu kebenarannya.
“Akan lebih bagus lagi jika memberikan konsep-konsep strategis yang sudah, sedang serta akan dilakukan LAMR untuk mendapatkan saham di Blok Rokan. Hal ini mungkin lebih bijak dan elegan dari pada berangkat secara asumsi dan apriori terhadap perjuangan LAMR sehingga pernyataan yang sampai ke publik benar-benar valid dan akurat, sehingga tidak menjadi bising yang tidak berdasar,” tegas Daslir.
Penggawa LAMR mengajak seluruh komponen masyarakat Riau untuk bersama-sama menciptakan iklim yang sejuk dan kondusif di Negeri Bertuah Melayu ini demi menjawab kepentingan anak cucu ke depan yang bermarwah, sehat dan sejahtera sejalan dengan cita-cita Proklamasi 1945 dan Pancasila di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Inshaa Allah LAMR akan dapat memberikan penjelasan sejelas-jelasnya kepada pihak-pihak yang bersuara miring untuk menjadi paham atas perjuangan mulia LAMR terhadap Blok Rokan dengan konsep B2B, sehingga terbangun suatu nilai kebersamaan dalam berjuang untuk kepentingan anak negeri khususnya anak-anak tempatan,” kata Daslir.