Foto (istimewa)
RIAU1.COM - Kegigihan anggota DPRD Riau, Parisman Ihwan patut dicontoh oleh kaulamuda saat ini. Ditengah kesibukannya sebagai wakil rakyat tidak melupakan pendidikan.
Tak puas dengan gelar sarjana Ekonomi, politisi Golkar tersebut melanjutkan studi S2 bidang Manajemen di Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru provinsi Riau. Hari ini Rabu 10 Februari 2021 anak dari supir bus itu telah lulus ujian Magister S2 bidang Manajemen meski diusia yang tidak tergolong muda lagi.
Pria yang biasa disapa Iwan Fatah ini mengungkapkan bahwa dia sudah menyelesaikan perkuliahannya dengan nilai yang sangat memuaskan, dan tepat waktu.
"Alhamdulillah, setelah dua tahun ini saya membagi waktu antara kewajiban sebagai legislator dan mahasiswa pasca sarjana, saya bisa menyelesaikan kewajiban kuliah saya dengan baik, dengan masa kuliah 1 tahun 8 bulan dan IPK yang sangat memuaskan,"ucap Iwan. Rabu 10 Februari 2021.
Iwan meraih gelar magister dengan judul thesis " Determinan Motivasi Pada Hubungan Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Kasus Pada
Anggota Gapensi Riau)".
Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) Riau ini berhasil mempresentasikan dan menjawab pertanyaan dari para penguji yang terdiri dari Ketua Sidang, Dr Adi Rahmat MM, Sekretaris Sidang Dr Fahmi Oemar MM., Ak, beserta Anggota Dr Ririn Handayani MM, dan Muhammad R Abdillah Ph.D.
Sekedar informasi Politisi Golkar dapil Pekanbaru ini terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Hal ini disebabkan karna sang Ayah sebagai tulang punggung lebih dahulu meninggal dan tidak meninggalkan aset sebagai tempat bergantung hidup.
"Ayah saya meninggal ketika itu umur saya 6 tahun. Dan masa kecil saya lebih banyak bersama ibu yang ketika itu seorang pedagang 'kain' keliling dengan tanggungan 6 orang anak yang masih sangat kecil, "tutur Iwan.
Sebelum kuliah S1, Iwan mengaku selalu berpindah-pindah sekolah hal ini terjadi karna untuk membiayai sekolah hingga kuliah harus mencari sendiri. Iwan berkuliah ketika itu di Padang, Sumatera Barat dan dilanjutkan ke Jakarta
"Akibat kekurangan dana, saya pindah-pindah sekolah karena biaya sekolah yang dibayarkan oleh saudara-saudara saya. Begitu juga sampai dengan SMP dan SMA. Sementara kuliah saya dibiayai abang angkat sambil kerja sama dia sampai semester 6 kami tinggal di Padang, kemudian kami pindah kerja ke Jakarta, disana saya dapatkan gelar sarjana ekonomi,"tutupnya.