Ladang minyak di Riau
RIAU1.COM - Lifting migas dari hasil kegiatan produksi ladang minyak di wilayah Provinsi Riau diyakini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau akan kembali mencapai targer.
"Saya optimis tahun ini target lifting migas akan capai target," kata Kepala Dinas ESDM Riau Indra Agus Lukman di Pekanbaru belum lama ini.
Tambah Indra, rasa optimisme tersebut, mengacu dari hasil kinerja dan capaian yang diperoleh oleh sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di wilayah Riau.
"Tahun lalu, yang membuat tercapai itu kawan-kawan Chevron, dia melebihi target, semua kilang dia fungsikan," ujarnya.
Apalagi pada Agustus 2021 mendatang, kontrak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dalam pengelolaan Blok Rokan, ladang minyak terbesar di Riau akan berakhir dan beralih ke PT Pertamina.
"Otomatis mereka juga akan bekerja lebih ekstra dalam menggesa capaian produksi di beberapa bulan terakhir jelang alih kelola ini," ujar Indra.
Selain itu ketika nanti Blok Rokan diambil alih pengelolaannya oleh Pertamina, sumber daya manusia (SDM) yang saat ini bekerja di PT CPI juga akan tetap dipertahankan.
"Berarti di tahun 2021 ini nanti ada 4 bulan, yang akan dikelola oleh Pertamina, dari ibu Dirut Pertamina sampai Kementerian ESDM, dan Pak Gubernur Riau itu sudah menyampaikan, yang di lapangan itu tetap adik-adik yang sekarang itu. Pekerjanya itu juga. Jadi kita masih optimis target itu akan tercapai," tuturnya.
Tambah Indra, untuk target lifting tahun ini, estimasinya kemungkinan besar masih mendekati angka tahun lalu. Namun dia belum dapat memastikan jumlah pasti yang akan ditetapkan oleh pemerintah.
Pasalnya, untuk penetapan target lifting migas Riau, baru akan diketahui setelah pembahasan di tingkat pusat dan terbitnya keputusan Menteri ESDM.
Untuk diketahui, bila mengacu target lifting migas tahun lalu, setelah direvisi akibat adanya pandemi Covid-19 Riau mendapat porsi sebesar 275 ribu barel per hari. Dari target tersebut, dari 'Bumi Lancang Kuning' berhasil mencapai target.