ilustrasi
RIAU1.COM -PEKANBARU-SKK Migas - PT Chevron Pacific Indonesia memulai program pemboran di Duri pada 29 Desember 2020 setelah mendapatkan seluruh izin yang diperlukan. Ada 100 sumur minyak dibor hingga Agustus 2021.
Pemboran ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian antara SKK Migas dan PT CPI yang dilaksanakan pada 28 September 2020 lalu untuk mengakselerasikan investasi di blok Rokan guna mendukung produksi dan meningkatkan kedaulatan energi di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi kepada semua pihak yang telah membantu,” kata Sonitha Poernomo Manager Corporate Communication PT CPI. “Ini merupakan bukti komitmen kami untuk menjaga tingkat produksi pada saat transisi dan masa-masa berikutnya yang tentu saja akan sangat bermanfaat baik bagi Pemerintah maupun operator berikutnya,” pungkas Sonitha.
Awal tahun lalu dari pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) disepakati Chevron akan melanjutkan investasi di Blok Rokan untuk menjaga produksi tidak semakin anjlok.
SKK Migas saat itu mengatakan pengeboran paling cepat akan dilakukan pada November 2020 mendatang, menunggu pengadaan rig dan long lead items. "Target pemboran sampai Agustus 2021 menggunakan 5 hingga 10 rigs tergantung availability," ungkapnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin, (23/03/2020).
Chevron akan mengebor sekitar 100 sumur menggunakan skema cost recovery. Sehingga saat berakhirnya kontrak Agustus 2021 mendatang PT Pertamina (Persero) tinggal melanjutkan saja pengeborannya.
"Paling tidak bisa membor kurang lebih 100 sumur dengan skema cost recovery normal seperti sekarang. Pada saat Pertamina masuk tinggal melanjutkan pemborannya," imbuhnya.(rls).