Mahathir Effendi dalam arahannya
RIAU1.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy mengapresiasi angka kemiskinan di Provinsi Riau jauh dibawah rata-rata nasional.
Di Provinsi Riau jumlah penduduk miskin tercatat sebesar 6,8 persen atau 483.390 jiwa sedangkan angka rata-rata nasional 79,78 persen.
"Saya senang angka kemiskinan di Provinsi Riau tergolong jauh di bawah rata-rata nasional. Tentu saja itu suatu capaian yang harus kami apresiasi," katanya saat memberikan arahan sekaligus membuka acara Rakor Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Riau Tahun 2020, Senin 14 Desember 2020.
Pemerintah, ujar Menko PMK, terus melakukan upaya dalam menurunkan angka kemiskinan di tanah air, yakni melalui berbagai program perlindungan sosial yang mencakup seluruh siklus kehidupan rakyat Indonesia yaitu mulai dari 1.000 hari awal kehidupan sampai pada usia lanjut atau manula.
Sementara itu, Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution menyebutkan dengan angka kemiskinan Riau dibawah rata-rata nasional yakni 6,8 persen atau 483.390 jiwa tidak menutup kemungkinan akan naik diakhir tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Dimana, itu akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu lanjutnya, Pemprov Riau telah melakukan realokasi, refocusing dan pergeseran pada APBD tahun 2020. Yang mana pemerintah secara serius memberikan paket-paket stimulus ekonomi untuk masyarakat, hal itu kata Wagubri, dilakukan guna membantu perekonomian masyarakat terutama warga Provinsi Riau yang terdampak Covid-19 melalui program jaringan pengaman sosial.
"Efektivitas kebijakan program penanggulangan kemiskinan sangat dipengaruhi oleh koordinasi lintas sektoral dan lintas pemangku kepentingan, untuk itu Pemerintah Provinsi Riau telah membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) melalui keputusan Gubernur Riau nomor KPTS.1442/X/2020 tentang pembentukan TKPK Provinsi Riau," terangnya.
