Produksi Belatung di Riau Disebut Akan Jadi Industri Terbesar di Dunia

5 Desember 2020
Syahrul Yasin Limpo

Syahrul Yasin Limpo

RIAU1.COM - Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ekspor komoditas pertanian yang dilakukan di Riau bertempat di PT Bio Cycle Indo sudah menuju ke 18 negara di dunia.

"Alhamdulillah, hari ini saya sedang berada di Kabupaten Kampar tepatnya di Provinsi Riau, dalam rangka melepas komoditas ekspor pertanian pada 18 negara," kata Syahrul Yasin Limpo, Jumat 4 Desember 2020.

Mentan Syahrul menambahkan, bahwa ekspor komoditas pertanian yang ada di Riau ini banyak sekali jenisnya, antara lain seperti dari kelapa sawit dan turunannya. Kemudian yang spesifik yaitu belatung pengurai sampah (magot). 

"Magot ini adalah satu ulat yang secara spesifik ditumbuhkan dan menggunakan limbah sawit bungkil-bungkil sawit, dan magot tersebut paling bersih di dunia," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa sekarang permintaan magot sangat tinggi dari beberapa negara. Kedatangannya ke Riau juga untuk melakukan peninjauan lokasi karena magot ini nantinya akan menjadi industri terbesar di dunia.

"Suatu saat kita berharap ini akan terjadi dimasa yang akan datang, karena Riau punya potensi yang sangat besar," harapnya.

Hal sama juga pada aspek kelautan yang ada di Provinsi Riau, magot atau belatung bagus untuk pakan ternak baik tenak di darat maupun pakan ternak di laut dan magot ini juga menjadi boster untuk memperkuat hadirnya pertanian di Provinsi Riau ini.