Edward Sanger
RIAU1.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menginformasikan, bahwa banjir di Pelalawan sejauh ini terus mendapat pemantauan.
Banjir yang sebelumnya dilaporkan terdapat dua daerah di kabupaten itu, yakni di Desa Lubuk Kembang Bunga dan Air Hitam.
Banjir tersebut bukan disebabkan dari meluapnya air dari sungai Kampar yang merupakan hulu dari berbagai sungai di daerah itu, melainkan memang meluapnya sungai Tesso Nilo dan Air Hitam.
“Memang di dua desa di Pelalawan itu baru mulai, tapi sudah ditangani. Semuanya sudah mendapat pemantauan dari kita," kata Kepala BPBD Riau Edward Sanger, Ahad 22 November 2020.
Dia menjelaskan, lain cerita kalau PLTA (Koto Panjang) sudah membuka pintu waduk, "Maka bisa saja air yang mengisi sungai Kampar bermuara ke sungai-sungai di Pelalawan," ujarnya
Dia menambahkan, sejauh ini upaya penanganan banjir di dua desa tersebut masih bisa ditangani oleh BPBD setempat, dengan tetap berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Riau.
Edwar menjelaskan, hingga kini upaya koordinasi itu masih terus berjalan untuk memastikan kondisi ketinggian air, dan sejauh mana potensi banjir akan menggenangi rumah-rumah warga.
"Di dua desa di Pelalawan itu, kami sudah menurunkan tim untuk penanganan," demikian Edward.