Aplikasi Bantu Guru Dapat Apresiasi Gubri Syamsuar, Akan Diluncurkan Presiden RI
Saat silaturahim di kediaman Gubri
RIAU1.COM - Aplikasi 'Bantu Guru' untuk memberikan layanan bagi guru di tanah air, yang merupakan karya guru-guru di Riau dapat apresiasi dari Gubernur Riau Syamsuar.
Direncanakan, aplikasi ini akan diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) melalui puncak HUT ke-75 PGRI pada 28 November 2020 mendatang.
"Kami sangat mengapresiasi sekali aplikasi yang dibuat oleh guru-guru kita, dimasa pandemi Covid-19 mereka masih berinovasi dan produktif," kata Gubri saat menerima kunjungan PGRI Provinsi Riau di Kediaman Gubernur Riau, Senin 9 November 2020.
Gubri juga mengatakan bahwa kepedulian PGRI harus ditingkatkan meskipun dalam situasi pandemi Covid-19.
Sebab, di masa ini juga guru dituntut untuk bisa berdamai dengan banyak hal, baik itu dengan proses pemebelajaran jarak jauh, proses-proses pada penilaian hingga proses bagaiaman adaptasi baru didalam dunia pendidikan.
"Saya juga mengapresiasi bahwa aplikasi 'Bantu Guru' bisa memberikan kontribusi untuk skala nasional," tuturnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Provinsi Riau M Syafi'i mengatakan aplikasi produk Riau tersebut memiliki 3 (tiga) layanan yakni peningkatan perlindungan terhadap guru, peningkatan kebutuhan bagi guru dan peningkatan kompetensi untuk guru.
Lebih lanjut Syafi'i menyebutkan bahwa aplikasi tersebut diperuntukkan bagi seluruh guru yang ada di Indonesia, baik guru honor maupun guru PNS.
Sedangkan untuk login akun, ia mengatakan para guru harus terkoneksi dengan keorganisasian yang dibuktikan dengan memiliki NPA, sehingga para guru baru bisa menikmati 3 layanan yang tersedia.
"Ini memang aplikasi komunitas guru," ujarnya.
Menurut hasil sensus tenaga pendidik di Provinsi Riau, sebut Syafi'i, terdapat 102 ribu guru yang memakai aplikasi tersebut. Sedangkan jika dihitung berskala nasional, aplikasi tersebut telah digunakan oleh jutaan guru.
"Kami akan terus berinovasi dan tidak ada alasan untuk tidak berkarya meskipun dimasa pandemi Covid-19," ujar Syafii.