Syamsuar
RIAU1.COM - Pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya beracun) yang dilakukan secara baik, kata Gubernur Riau, Syamsuar sejalan dengan implementasi program Riau Hijau.
Pernyataan tersebut, disampaikan Syamsuar usai menghadiri seminar pengelolaan Limbah B3 yang ditaja oleh DPR RI melibatkan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa 3 Novber 2020 di Kantor Gubernur Riau.
"Hari ini kita tadi bersama Pak Effendi Sianipar (Anggota DPR RI Fraksi PDIP) mengadakan seminar pengelolaan limbah B3, diundang juga Forkopimda, termasuk dari dunia usaha dan KLHK," kata Gubri Syamsuar.
Tambah dia, dari seminar tersebut, ada berbagai pertanyaan dari sejumlah pihak terkait pengelolaan limbah B3 yang disosialisasikan. Di antaranya, juga menyangkut dengan aturan hukum yang haus dipatuhi.
"Tadi dari KLHK juga membuka dari, kalau nanti dibutuhkan informasi-informasi berarti, khususnya berkenaan dengan pengelolaan limbah B3 ini mereka siap memfasilitasi," ujarnya.
"Karena bagaimanapun, kita di Riau ini banyak hal-hal yang berkenaan dengan limbah yang kurang diperhatikan. Padahal kita juga sedang menyiapkan program Riau Hijau, yang di mana pembangunan harus berwawasan lingkungan," sambungnya.
Diakui, Gubri, sejauh ini limbah B3 memang masih ada ditemukan di Riau. Namun, belum menjadi persoalan yang mengganggu masyarakat. Syamsuar juga menilai bahwa sejauh ini pengelolaan limbah B3 di Riau masih tergolong baik.
"Tapi yang jelas ini (limbah B3) ada di semua lini. Termasuk di rumah sakit pun ada. Artinya bukan hanya di dunia industri saja, tapi sampai saat ini pengelolaannya masih baik. Dan kita harapkan kedepan mudah-mudahan tidak ada impor limbah B3,"katanya.