Syamsuar (int)
RIAU1.COM - Pemerintah Provinsi Riau mengaku melakukan sejumlah langkah untuk meminimalisir kasus Covid-19. Adapun upaya penanganan covid-19 tersebut kata Gubernur Riau Syamsuar yakni dengan menerapkan 3T, yakni tracing (melacak) testing (melakukan test), dan treatment (perlakuan).
"3 T ini adalah, pertama tracing. Ini tidak bisa hanya dilakukan kepada beberapa orang keluarga, juga harus dilakukan kepada teman-teman dari pasien positif Covid-19. Ada mungkin hubungan-hubungan seperti itu, yang tahu adalah petugas kesehatan. Semakin banyak tracing maka semakin baik," kata Syamsuar, Sabtu 22 Agustus 2020.
Syamsuar menambahkan, sejak beberapa waktu lalu satuan tugas (Satgas) penanganan covid-19 Provinsi Riau juga telah turun langsung ke beberapa kabupaten yang menunjukkan adanya peningkatan tren kasus positif, salah satunya di Kabupaten Siak.
"Kita sebenarnya ingin melakukan tracing yang begitu luas. Kemarin kami ke Perawang, Siak. Sengaja kami pilih di Perawang ini karena di sana terjadi banyak penularan Covid-19," terang dia.
"Di Siak ini penambahan luar biasa, dari tanggal 31 Juli. Naiknya 400 persen belum sampai sebulan. Sangat luar biasa perkembangannya, karena itu saya turun kemarin. Ini tak bisa dibiarkan, harus ada kerja dari satgas yang betul-betul konkret untuk memutus penlularan Covid-19," ujar Syamsuar.
Langkah kedua adalah testing atau pemeriksaan swab PCR. Untuk di Riau, Laboratorium Biomolekuer RSUD Arifin Achmad telah memeriksa sebanyak 39.084 spesimen.
"Kita sudah mencapai standar Satgas, testing kita ini 3.500 sampel per satu juta orang. Ini sebenarnya kita sudah melebihi target, tapi kita tak boleh puas dengan itu karena semakin banyak kita melakukan testing maka semakin baik," jelasnya.
"Lalu treatment, yaitu menyediakan peralatan rumah sakit kita yang ada di daerah. Alhamdulillah kita memiliki 48 rumah sakit dengan kapasitas 650 tempat tidur," ucap Syamsuar.
Selain menyiapkan fasilitas di rumah sakit, tim satgas juga telah menyediakan tempat-tempat isolasi di sejumlah balai Diklat milik pemerintah, dengan kapasitas mencapai 1.000 tempat tidur.
"Sebenarnya kita tidak inginkan cadangan ini terpenuhi, tapi kita harus siap dengan kemungkinan itu. Termasuk juga tenaga medisnya. Kita tidak ingin terjadi ledakan kasus. Maka kami imbau agar kita semua pakai masker, karena dengan menggunakan masker dapat mengurangi 70 persen dari penularan Covid-19," pungkasnya.