Ketika Pantun Pernah Membuat Orang-Orang Eropa Berdecak Kagum Sebelum Indonesia Merdeka

24 Juli 2020
Ilustrasi WIlliam Marsden (foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi WIlliam Marsden (foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Memasuki tahun 1750an, keberadaan pantun menjadi perhatian bangsa-bangsa Eropa.

Pantun dibawa oleh para ilmuwan-ilmuwan Eropa kemudian disebar luaskan melalui tulisan dan catatan penting lainnya dinukil dari lamriau.id, Jumat, 24 Juli 2020. Salah satunya karya WIlliam Marsden di tahun 1754-1836.

Karya ilmuwan ini dianggap paling mencolok jika dibandingkan dengan tulisan dari orang Eropa lainnya. Terutama buku yang diberinya judul A Grammar of the Malayan Languege yang diterbitkan di tahun 1812 oleh The Author, London.

William mengaku menyusun tulisannya ketika sedang berada di perusahaan bernama East India Company ketika di Sumatera pada tahun 1771-1779. Dilanjutkan setelah ia pulang ke kampung halaman di Inggris.

Setelah terbit dan dibaca banyak orang, dia langsung dianggap sebagai pakar bahasa Asia dan pengkaji Melayu oleh kalangan orang-orang Eropa.

Itu karena tulisannya cukup mencolok terutama mengenai penerjemahaan Melayu-Inggris. Rahasianya, karena dia mengambil catatan dari teks yang telah dikumpulkan saat berada di Sumatera. Termasuk beberapa catata dalam bentuk pantun.

Berikut, salah satu tulisannya dari buku yang berjudul A Grammar of the Malayan Languege halaman 208-209:

Kupu-kupu terbang melintang
Terbang di laut di hujung karang
Hati di dalam menaruh bimbang
Dari dahulu sampai sekarang