Ketika Ikan Terubuk Pernah Dijadikan Syair di Abad ke-19

Ketika Ikan Terubuk Pernah Dijadikan Syair di Abad ke-19

14 Juli 2020
Syair ikan terubuk (foto: Istimewa/internet)

Syair ikan terubuk (foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Tahukah jika ikan terubuk yang memiliki nama latin Tenualosa macrura dan Tenualos ilisha di abad ke-19 pernah dijadikan syair oleh para pujangga Melayu Riau.

Dibuktikan dari tulisan naskah Syair Ikan Terubuk yang kini menjadi koleksi perpustakaan Universitas Laiden di Belanda dinukil dari lamriau.id, Selasa, 14 Juli 2020.

Alasan ikan terubuk dijadikan syair lantaran pernah menjadi komoditas penting dalam sejarah ekonomi di kawasan Selat Malaka.

Selain itu para nelayan dulunya menangkap ikan terubuk menggunakan ilmu khusus, pengalaman dan teknologi.

Memasuki abad ke-20 syair ikan terubuk tercatat sudah mencapai belasan karangan. Menandakan karya sastra ini begitu amat digandrungi di masanya.

Loading...

Ciri-ciri Syair Ikan Terubuk ditulis menggunakan huruf Arab Melayu kental yang memiliki permainan epik, roman, kaya dengan nilai sejarah dan ralita.

Berikut salah satu penggalan Syair Ikan Terubuk yang dikutip dari laman Lam Riau.

Alkisah di perairan Selat Malaka ada satu pangeran, Ikan Terubuk namanya. Ikan ini sehari-hari asyik memendam rindu pada ikan lain, puyu-puyu yang tinggal di sebuah kolam dekat Tanjungpinang. Tak sanggup lagi menahan rindu, Pangeran Terubuk mengumpulkan para menterinya untuk meminta nasehat bagaimana merebut Puteri Puyu-puyu. Kepada para pembantunya itu ia mengatakan, jika Puteri Puyu-puyu itu tidak berhasil di rebut, maka ia akan pergi membuat diri ke Sailong. Mendengar itu, para menteri bersiap untuk berperang, dan menyampaikan ikrar rela bertarung mempertaruhkan nyawa demi tuannya.