Anak Jati Riau Diamanahkan Jabat Sekjend PB HMI, Berikut Sosoknya

27 Juni 2020
Zunnur Roin

Zunnur Roin

RIAU1.COM - Zunnur Roin, mahasiswa Kriminologi Fisipol Universitas Islam Riau (UIR) Angkatan 2014 yang menyelesaikan studi strata satu (1) di Pekanbaru tersebut, Jum'at 26 Juni 2020 menjadi bagian Pengurus Besar HMI (MPO) periode 2020-2022 yang dilantik di Pendopo Bupati Tangerang provinsi Banten.

Zunnur merupakan kader HMI Cabang Pekanbaru yang dikenal aktif diberbagai organisasi intra dan ekstra kampus. Memulai status kemahasiswaannya, dia pernah memimpin Himpunan Mahasiswa Kecamatan Tanjung Medan Rokan Hilir sekaligus sebagai pendiri kala itu. 

Di internal Universitas Islam Riau, dia memulai karir berorganisasinya saat ditunjuk sebagai Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Kriminologi (HIMAKRI) periode 2014-2015. Lalu tahun 2016, Zunnur terpilih secara Demokratis sebagai Gubernur Mahasiswa Fisipol UIR Periode 2016-2017. 

Lalu diperiode yang berjalan, Zunnur berhasil meraih kepercayaan BEM Fisipol Se-Indonesia untuk memimpin Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik seluruh Indonesia (ILMISPI). Kemudian November 2016 Zunnur terpilih sebagai Presidium Nasional LMISPI Periode 2016-2018 pada Kongres ILMISPI di Unnesa Surabaya.

Di HMI, Zunnur pernah menjadi Pengurus HMI Komisariat Fisipol UIR, Pengurus HMI Korkom UIR, Pengurus HMI Cabang Pekanbaru dan Pengurus Besar HMI periode 2018-2020. Tercatat juga, Zunnur pernah aktif di DPP KNPI.

Zunnur Roin memang dikenal sebagai salah satu Aktivis Riau yang kritis mengisi ruang demokrasi dengan slogan-slogan perlawanan melalui tulisan dan gerakan aksi massa.

Diamanahkan sebagai Sekjend PB HMI, Ia menyebut semua berawal dari spirit kaderisasi HMI Cabang Pekanbaru. Zunnur merupakan salah satu kandidat Ketua Umum PB HMI termuda saat Kongres HMI Ke 32 di Kendari, 29 Februari 7 Maret lalu.

"Saya memperoleh restu dan didorong untuk terlibat dalam bursa pencalonan Ketua Umum PB HMI MPO," ujarnya

Lanjut dia, dengan membawa konsep mini Narasi HMI Bersemi, atau Bersama Ummat Menangkan Indonesia, akhirnya Zunnur memperoleh rekomendasi sebagai Ketua Umum dan lolos pada putaran pertama.

"Namun karena konstelasi kongres berjalan cukup tegang dan dinamis, akhirnya saya menaruhkan harapan ke salah satu kandidat yang menurut saya berkapasitas serta satu frekuensi visi dan misi dengan Narasi HMI BERSEMI, yaitu Affandi Ismail, HMI Cabang Makassar. Dan Alhamdulillah Beliau unggul dalam perolehan suara," jelasnya.

Sementara untuk prospek HMI kedepan, Ia menyebut bahwa postur dan kedudukan HMI di Indonesia adalah sumberdaya emas untuk kemajuan bangsa dan negara.

"Dalam catatan sejarah, HMI memiliki peran penting dalam peradaban kita. Sebab lahirnya HMI tahun 1947 itu adalah untuk mengawal kemerdekaan hingga saat ini. Banyak untuk diurai catatannya, namun secara khusus HMI memilik postur organisasi yang berorientasi untuk mencetak individu dan mengaktualisasikannya dalam wujud perjuangan," kata dia.

"Muatannya adalah intelektual dan bernilai islam, Kedua unsur ini melekat pada Mahasiswa Islam itu. Pemahaman inilah yang tertanam dalam spirit hidup kader HMI, sehingga patut dikatakan kalau HMI ini aset emas untuk bagaimana mampu mengisi ruang-ruang berbangsa dan bernegara kita yang multisektoral. Dan yang paling penting, bahwa HMI ini progresif dengan caranya, sehingga tak jarang dalam memposisikan kedudukannya di alam berbangsa dan bernegara kita,HMI selalu hadir pada diskursus Rakyat dan Negara, yang tentunya pasti selalu membentuk sikap Kontra atas ketidakadilan," sambungnya.

Kandidat Magister Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung ini, menyebutkan akan berusaha maksimal menjalankan amanah Sekjend PB HMI karena bermodalkan Usia muda nya.

"Bagi saya amanah ini mempertaruhkan reputasi saya secara pribadi dan HMI secara kelembagaan, catatan pribadi yang selalu saya tanamkan adalah bahwa amanah ini harus dijalankan dengan rule of model yang sudah ditetapkan dan menyesuaikan tradisional HMI, serta di kreasikan dengan seni mengelola yang kapabel,kredibel dan akuntabel," tuturnya.

"Status Kader muda dan usia muda yang saya sandang ini cukup jadi modal untuk bagaimana mampu maksimal beradabtasi dengan dinamika Internal dan eksternal HMI," demikian Zunnur memaparkan.