dr Indra Yovi (net)
RIAU1.COM - Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Riau menyebutkan usai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dicabut, menilai kebetulan jumlah positif di bumi Lancang Kuning tidak banyak.
"Catatan sejak PSBB dicabut di provinsi Riau, kebetulan memang, kebetulan jumlah kasus positifnya gak banyak. Dan jumlah transmisi lokalnya dengan dilakukan kontak tracing negatif," kata dr Indra Yovi jubir Covid-19 Riau belum lama ini.
Artinya, sambung dia, reproduction number, jumlah Rn dan Rt itu memang rendah, dibawah satu. Makanya Riau termasuk provinsi yang direncanakan untuk bisa membuka sisi-sisi kehidupan sosial, ekonomi, budaya, agama, kemudian nanti terakhir pendidikan.
"Dasarnya itu tadi, tidak ada penambahan kasus yang melonjak, tidak ada kematian kasus yang melonjak, dan tidak ada transmisi lokal yang terdeteksi. Nah seperti itu kajian epidemologi-nya. Cuman kelemahan dari kita ini, kita belum disiplin, itu aja," ujarnya.
Sambung dr Yovi, kalau dibandingkan dengan Jakarta, angka pemakaian masker di provinsi Riau, di Pekanbaru terutama, itu jauh lebih buruk dibandingkan dengan Jakarta.
"Apakah PSBB ini berhasil? kalau secara analisa ilmiah belum bisa. Semuanya dipelajari, dianalisa. Tapi secara fakta nyata dilapangan, angka-angka jumlah pasien positif dan pasien meninggal di provinsi Riau menunjukkan sesudah PSBB, angkanya bagus," demikian dr Indra Yovi.