Belajar Memahami Sejarah, 40 Peserta Didik dan 5 Guru SMK Dirgantara Riau Kunjungi Istana Siak Sri Indrapura

10 Februari 2020
40 peserta didik SMK Dirgantara Riau saat study tour ke Istana Siak Sri Indrapura, Sabtu (8/2/2020). Foto: Istimewa.

40 peserta didik SMK Dirgantara Riau saat study tour ke Istana Siak Sri Indrapura, Sabtu (8/2/2020). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Metode pembelajaran yang dibungkus dengan kunjungan ke Istana Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Riau, mestinya mampu membuat mahasiswa belajar, berinteraksi, dan menarik hikmah saat berada di lapangan. Sehingga, bukan motif bonus jalan-jalan yang menarik para peserta didik, melainkan keinginan untuk selalu belajar.

Guru Bidang Studi Sejarah Indonesia SMK Dirgantara Riau Rodearni Siringo Ringo, Senin (10/2/2020), mengatakan, sebanyak 40 siswa angkatan 2019/2020 dan 5 orang guru mengikuti study tour ke Istana Siak Sri Indrapura. Kegiatan dilaksanakan pada 8 Februari lalu.

"Study tour ini efektif dalam upaya mengimplementasikan apa yang dipahami secara teori," ujarnya.

Study tour itu dilakukan untuk menambah dan memupuk pengetahuan para peserta didik. Kegiatan ini sebagai alternatif belajar yang dibungkus rasa liburan.

"Sehingga, peserta didik jauh dari kejenuhan seperti ketika belajar di dalam kelas," sebut Rodearni.

Tempat wisata yang antara lain, Istana Siak (Istana Sultan Syarif Kasim), Balai Kerapatan Tinggi (Balairung Sri), Masjid Sultan Siak (Masjid Raya Syahabuddin), Makam Sultan Siak (Sultan Syarif Kasim II). Selanjutnya, Air Mancur Siak Bermadah (Bermusik dan Menari), Pasar Seni Siak (Pasar Penjualan Suvenir), Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, Komplek Makam, Klenteng Hock Siu Kiong.

Kesempatan berbeda, Angeline, salah satu peserta Study Tour mengatakan, banyak manfaat yang diperoleh dalam study tour tersebut. Wawasan mengenai beraneka ragam suku, ras, agama dan budaya semakin bertambah.

"Dengan mendatangi tempat budaya dan sejarah, kita juga akan belajar mengenai kebudayaan setempat. Sehingga, kita akan bisa melestarikan budaya Indonesia yang mulai luntur dimakan zaman," ujarnya.

Diungkapkan siswi Program Keahlian Manajemen Logistik itu, tempat yang dikunjungi adalah Istana Siak Sri Indrapura. Sejarahnya disampaikan oleh tour guide. Dengan datang langsung ke Istana Siak Sri Indrapura, pengalaman itu nyata dan berbeda jika dilihat hanya melalui siaran televisi.

Sementara itu, peserta didik lain, David Resky, mengatakan bahwa program study tour ini dapat menambah wawasan penerapan ilmu yang dipelajari di sekolah. Pengalaman ini sangat mahal dan berharga.

"Pengalaman adalah guru paling berharga," ucapnya.