Mengenal Fungsi Utama Penggunaan Tanjak Dari Pakar Tanjak Melayu Riau

25 Oktober 2019
Ilustrasi penggunaan tanjak (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi penggunaan tanjak (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Pemerhati tanjak Riau, Encik Amrun Salmon menyebutkan apa alasan masyarakat melayu identik dengan tanjak.


Pernyataannya ini dikutip dari unilak magazine edisi III/TH2/2008 halaman 36-37, Jumat, 25 Oktober 2019.

Bagi masyarakat Melayu penggunaan tanjak diwajibkan terutama bagi kaum pria. Tujuannya agar tampak rapi saat menghadap raja karena rambut pemuda saat itu panjang dan semraut.

"Tanjak sendiri berawal dari Kesultanan Melayu Malaka. Bahkan sebelum zaman itu penggunaan tanjak bagi rakyat jelata diwajibkan," imbuhnya.

Tanjak Melayu Malaka pada awalnya berbahan kain panjang berbentuk segi empat kemudian dilipat-lipat. Seiring berjalannya waktu ikatan itu semakin cantik dan indah.

Bahkan masyarakat memodifikasinya sesuai dengan keinginan si pemakai. Termasuk muncul motif, corak yang menandakan derajat seseorang.

"Jadi motif dan corak itu setelah berkembang menjadi pembeda. Tidak serampangan seperti saat ini," imbuhnya.

Memasuki zaman kemerdekaan, kepopuleran tanjak memudar lalu digantikan dengan cepat oleh peci. Itu karena kerajaan meleburkan diri dengan Indonesia. Ditambah tidak ada pencatatan bahwa orang melayu dahulu memang pengguna tanjak.

"Orang kita pantang 'bertelanjang kepala'. Seperti nelayan itu pakai tanjak, berkelahi pakai tanjak, kemana-mana pakai tanjak. Karena memang banyak gunanya. Bedanya kita dengan orang Jawa karena tidak ada pencatatan. Mereka budayanya selalu dicatat dan digambarkan. Akibatnya tanjak menjadi asing," keluhnya.